Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Malam Nisfu Sya’ban Kyai Asep Gelar Lailatul Itjima dan Ngaji Hikam dan Aswaja

Favicon
IMG 20220318 WA0014
banner 120x600
banner 336x280

Dijelaskan oleh Kyai Asep, bahwa Kitab Al-Hikam ini merupakan karya utama ulama besar, Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Ibnu Athoillah adalah tokoh sufi terkemuka dari Tarekat Syadziliyah. Ia lahir di Alexandria, Mesir, 648 H/1250 M. Ibnu Athoillah sangat produktif. Ulama alim allamah itu melahirkan sekitar 20 karya kitab. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh, ” lanjut Kyai Asep dalam tausiyahnya.

Kata Kyai Asep, bahwa Kitab Al-Hikam merupakan maha karya Ibnu Athaillah yang sangat popular berabad-abad hingga sekarang. Kitab Al-Hikam adalah ciri khas pemikiran Ibnu Athaillah terutama dalam bidang tasawuf.

Sementara Lailaltul Ijtima’ adalah tradisi ritual dan spiritual NU yang biasa digelar setiap malam bulan purnama atau malam tanggal 15.

Sementara itu acara Lailatul Ijtima’ ini dimulai sejak pukul 16.00 WIB dan baru selesai 22.30 WIB. Menurut Kiai Asep, acara ini akan digelar tiap bulan pada tanggal 14 atau malam tanggal 15.
dalam rangka menghidupkan syiar di malam nisfu sya’ ban, warga Nahdliyyin yang tergabung dalam Anggota Pergunu.

Baca juga : Berikut Daftar Pemenang Lomba PBB Piala Panglima TNI di Kodim Bojonegoro

Dalam rangkaian acara tersebut, tampak jamaah yang hadir membaca tahlil dan istighotsah langsung pimpin Kyai Asep dilanjutkan Sholat Maghrib berjamaah, kemudian membaca surat Yasin 3x yang merupakan amaliyah Warga NU, ketika di malam nisfu sya’ban .
” Kita harus berhati-hati Jangan bersahabat dengan orang yang melupakan kifrah nya kepada Allah, dan jangan bergaul dengan orang yang kifrah nya tidak menunjukan perjalanan kepada Allah, secara garis besarnya harus di renungi oleh kaum Nahdiyin kaum NU, jadi harus menjadi muhasabah untuk kita semua,” ucap Kyai Asep.

Usai pengajian kitab Hikam dan Aswaja , jamaah yang hadir di jamu dengan hidangan makan malam, kemudian di beri bingkisan berupa beras , sarung dan uang transport oleh pihak Keluarga besar Kyai Asep. ( Kartono).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *