“Makna filosofi batik “Paseksen Luhur”
Bunga cempaka mulya merupakan perlambang simbol kesetiaan cinta kasih meneguhkan niat untuk laku nyawiji rasa dalam melangkah membangun rumah tangga. Motif “Paseksen Luhur” mengandung falsafah tinggi, ada janji suci yang terikrar dengan memohon doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa semoga dalam mengarungi bahtera rumah tangga mendapatkan kebahagiaan ketentraman lahir batin. Dan Bentuk visual struktur pola batik Paseksen Luhur terdiri dari stilasi bunga cempaka mulya sebagai center of interest motif utama, dikombinasi susunan motif pendukung visual mimi dan mintuno, motif isen-isen visual daun jati yang disusun menyebar mengisi ruang. Pola batik Paseksen Luhur termasuk dalam pola ceplok dengan pewarnaan sogan, kombinasi antara motif utama, motif pendukung dan motif isen-isen terangkum menjadi satu kesatuan dinamis, unik berkarakter. Teknik pembuatan menggunakan teknik lorodan, proses awal dari sketsa yang terpilih dibuat desain dengan skala 1:1, kemudian proses pola memindahkan ke kain, proses pelilinan pertama klowongan, tembokan, cecekan, berikutnya proses pewarnaan pertama wedelan warna biru tua, berikutnya proses lorodan pertama, dilanjutkan proses mbironi mengambil atau menutup bagian yang dikehendaki, berikutnya proses pewarnaan kedua sogan, proses mbabar dengan pelorodan kedua, terakhir proses finishing”. Ungkap Pria Asal Solo Tersebut.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Bojonegoro yang teleh bisa menerima Batik “Paseksen Luhur” dan tidak Lupa saya juga mengucapkan Banyak – Banyak terima kasih kepada keluarga Besar Mbah Harjo Kardi yang telah memberikan saya ide untuk pembuatan Batik “Paseksen Luhur” Tersebut, dan tidak lupa juga kepada Ibu Camat Margomulyo yang telah mengundang saya dalam acara Launching Bunga Mawar yang berada di Desa Kalangan sehingga saya bisa menyuguhkan Batik “Paseksen Luhur” tersebut kepada warga, dan satu lagi yang tidak akan saya lupakan untuk mengucapkan Terima Kasih Kepada Ibu Bupati Bojonegoro Ibu Hj. Anna Mu’awanah yang telah memberikan ruang kepada saya dalam kegiatan Launching tersebut dan menjadi Peminat pertama Batik dengan motif “Paseksen Luhur” yang dimana telah saya jelaskan diatas bahwasanya batik denga motif “Paseksen Luhur” tersebut adalah Batik yang ide nya memang berasal dari Budaya Samin”. Imbuhnya.(eko/AWDI)