“Dehidrasi rawan terjadi khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua atau sepeda motor, Untuk itu dihimbau para pengendara untuk sering mengkonsumsi air agar terhindar dari dehidrasi,” himbaunya
Selain itu, tambah Kabidhumas, cuaca panas juga dapat mempengaruhi emosi pengendara, Diharapkannya para pengendara tidak terburu-buru untuk segera tiba di tujuan sehingga mengabaikan faktor keselamatan di jalan raya
“Senantiasa bersikap relaks dan bijak mengatur waktu perjalanan di jalan raya. Jangan ragu untuk menepi bila kondisi badan sudah lelah,” tambahnya
- Resiko Pecah Ban
Khusus bagi pengemudi mobil, kabin yang ber-AC dapat menjadi penyelamat dalam kondisi panas ekstrim. Namun para pengemudi harus tetap waspada agar kondisi ban mobil tidak meledak karena panas.
Kondisi panas terik dapat meningkatkan tekanan udara pada ban sehingga beresiko menimbulkan kerusakan.
Selain itu kondisi jalan yang panas terik dan gesekan ban dengan aspal saat mobil dalam keadaan bergerak, membuat ban menjadi cepat panas.
“Dalam situasi tertentu ini amat beresiko untuk pecah ban. Saat kondisi jalan panas, gesekan yang ditimbulkan membuat ban lebih cepat panas dibanding biasanya,” ungkap Kabidhumas
Menurutnya, penting bagi para pengendara untuk secara rutin memeriksa kondisi ban setelah berkendara beberapa jam di jalanan beraspal dan tak ragu menepi ke tempat teduh untuk menurunkan suhu ban.
Sebelum menggunakan mobil, Kabidhumas menghimbau para pengendara dihimbau untuk memeriksa tekanan ban. Bila memerlukan tambahan angin ada baiknya segera mengisi sesuai tekanan ban yang dianjurkan.
Para pemilik kendaraan juga dimintanya tak ragu mengganti ban bila bila ban lama sudah dalam kondisi aus dan tidak layak dipakai.
“Lebih dari itu, keselamatan di jalan juga bergantung pada etika pengemudi di jalan raya. Tumbuhkan toleransi pada sesama pengguna jalan baik pada pengguna kendaraan bermotor atau pesepeda biasa, bahkan pada para pejalan kaki,” tutupnya.
(Marsudi)