“Semua dari petani untuk bahan baku, petani di Rubaru dan sekitarnya. Selain bawang goreng kita juga produksi pasta bawang. Hanya yang pasta bawang belum ekspor,” ujar Rauf.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep Arif Firmanto menceritakan, sebelum ekspor produk olahan bawang merah tersebut telah melalui tes pasar yang dilakukan pada Agustus lalu.
“Bawang goreng yang kita ekspor ke Belanda itu dengan kemasan yang berbeda. Ada yang isi 100 gram dan 500 gram per kemasan,” ucap Arif Firmanto.
Arif memastikan pihaknya akan terus mengawal produksi olahan dimaksud agar secara kualitas tetap terjaga.
“Lebih dari itu semua untuk menjamin kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui DKPP akan terus mengawal termasuk ketersediaan bahan baku,” tegasnya.
Kedepan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten juga akan menjalain kerja sama dengan daerah lain di Madura untuk pengembangan bawang merah varietas Rubaru. Tujuannya memastikan ketersediaan bahan baku terpenuhi serta memajukan perekonomian petani.
(Fauzan/Sahmari)