Sebagai mitra Serunai Commerce, Adhy menerangkan, Pemprov Jatim mendapatkan lisensi internasional untuk produk halal dalam pasar global.
“Dan dengan masuk di Serunai Commerce, maka produk halal Jawa Timur akan menjangkau pasar internasional dengan mudah. Mudah-mudahan ini bukan hanya mimpi saja, bahwa selama ini OPOP sebagian besar telah mengekspor beberapa produk unggulannya. Seperti produk milik Ponpes Bahrul Maghfiroh dan Ponpes An-Nur II Al Murtadlo di Malang, tentunya dengan koneksi Serunai Commerce Malaysia ini bisa ditingkatkan kembali,” terang Adhy.
Dengan adanya kerja sama ini, Adhy menuturkan, beberapamarket sharedari pasar internasional dapat diambil, sehingga terjadimultiple effectmulai dari terbukanya lapangan kerja, meningkatnya nilai ekspor, bertambahnya nilai produk Jawa Timur, meningkatnya devisa dan akhirnya dapat bermuara pada kesejahteraan rakyat di Jawa Timur.
“Mudah-mudahan hal itu bisa tercapai, dan dengan seluruh kekuatan Pemprov Jatim, kami akan mendukung sepenuhnya karja sama antara OPOP dengan Serunai Commerce agar bisa diimplementasikan dengan baik. Ekosistem ekonomi pesantren OPOP ini perlu ditingkatkan hingga akses internasional, sehingga pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pendidikan, namun lebih dikenal lagi menjadi sumber kemandirian untuk meningkakan jumlahentrepreneurshipdari lulusan pondok pesantren agar dapat memberikan kontribusinya yang lebih kepada Jawa Timur,” harap Adhy.
CEO Serunai Commerce SDN. BHD Malaysia, Amnah Shaari mengatakan, alasan dipilihnya Jawa Timur dalam kerja sama ini adalah karena Jawa Timur dinilai sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang telah matang industri halalnya. “Kenapa Jatim, karena industri halalnya sudah sangat spesial. Banyak penghargaan halal yang diraih, ada Indonesia Halal Industry Award, dan Jatim juga sangat inovatif,” kata Amnah.
Tak hanya itu, Amnah juga menyebutkan, inovasi OPOP Jatim besutan Gubernur Khofifah Indar Parawansa tersebut, merupakan terobosan baru dalam dunia ekonomi dan bisnis, dengan memaksimalkan potensi santri di pesantren, yang memiliki banyak produk halal yang diproduksi. “Saya diajak berkunjung tadi ke pesantren di Malang, ternyata yang membuat produknya adalah siswa (santri). Apalagi mereka sejak kecil sudah belajar islam, sehingga kita tidak ragu lagi kalau produk yang mereka buat juga pasti halal. Ini luar biasa,” ujar Amnah.
Dengan adanya kerja sama ini, Amnah menerangkan, produk-produk halal yang diproduksi oleh OPOP Jatim dapat dijual ke seluruh dunia.
“Kita berharap produk-produk halal dari sini dapat diekspor ke seluruh dunia. Dan integrasi industri halal di negara OKI khususnya Indonesia juga dapat tercipta seperti tujuan dariIslamic Development Bank,” ucapnya
“Kita sangat bangga hati karena Jawa Timur sangat agresif mau mengantar produknya ke luar negeri. Jadi, dengan ekosistem ini kita bisa memastikan jaminan halalnya memang terpercaya, bagus dan kualitasnya tinggi,” sambung Amnah.
Amnah memastikan, produk-produk dari Jawa Timur akan disebarkan nanti di seluruh negara-negara OKI dan seluruh dunia. “Terima kasih telah menyambut kami disini (Jawa Timur) dan InsyaAllah barang produk dari Jawa Timur akan dapat dipasarkan keluar negeri seperti di Arab Saudi dan negara-negara lain,” pungkasnya. (red)