Kalau tidak salah, sambung Riyanto, “paguyuban ini beda bedah tipis dengan organisasi yang pernah ada di sekolah namanya komite di dalamnya berkumpul beberapa orang tua siswa namun akhirnya di tiadakan kemudian muncul Paguyuban yang juga dibentuk sekelompok orang untuk membantu sekolah namun belakangan paguyuban sekolah tersebut bukannya mencari sumbangan dari pihak luar malah di duga cuma jadi benalu di sekolah,” pungkas Rianto saat di hubungi via HP Rabu (26/7/2023).
Di tempat terpisah salah satu orang tua siswa yang mengaku bernama Asmawati, sepakat dengan paguyuban yang dibentuk orang tua, “Prinsipnya kita sebagai orang tua siswa mengapresiasi adanya paguyuban sekolah yang penting jangan memberatkan karena sebahagian orang tua siswa tidak mampu, alangkah baiknya bila pengurus pagiyuban Makassar mencari bantuan dari pihak luar demi untuk kemajuan SMAN 2 Makassar,” tutur Asmawati saat di hubungi via HP Rabu (26/7/2023).
Sementara itu, Kepala sekolah SMAN 2 Makassar, H Syafruddin SPd MPd saat di konfirmasi, Rabu, (26/7/2023) via chat mengatakan,” Terima kasih masukannya, insya Allah saya mau bertemu dengan komite sekolah untuk membahas paguyuban orang tua.
( Irwan )