Jakarta – News PATROLI.COM –
Hanya 62 truk yang berhasil masuk melalui perlintasan Rafah ke Gaza dalam empat hari terakhir. Padahal jumlah rata-rata sebelum perang bisa mencapai 500 truk per hari, demikian disampaikan badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) PBB mengatakan muatan terbaru berupa air, makanan, dan pasokan medis yang diangkut menggunakan truk-truk dari Mesir telah didistribusikan. Khususnya ke sejumlah fasilitas kesehatan dan para pengungsi di Gaza yang terkepung.
“Bahan bakar, yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator cadangan. Ini masih dilarang oleh otoritas Israel,” kata OCHA seperti dilansir Xinhua, Jumat (27/10/2023).
Atas dampak tersebut, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) hampir kehabisan cadangan bahan bakarnya. Serta mulai mengurangi operasionalnya secara signifikan.
Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel terus memberi tahu orang-orang di Gaza. Bahwa mereka yang tetap tinggal di rumah mereka akan membahayakan diri sendiri.
Menurut Hastings, peringatan dini tidak membawa perbedaan bagi orang-orang yang tidak bisa mengungsi. Sebab tidak punya tempat tujuan atau tidak dapat bergerak.
“Ketika jalur evakuasi dibom, ketika orang-orang di utara dan selatan terjebak dalam pertikaian, ketika kebutuhan penting untuk bertahan hidup tidak ada, dan ketika tidak ada jaminan untuk kembali. Orang-orang hanya punya pilihan yang mustahil, tidak ada tempat yang aman di Gaza,” ujarnya.
Koordinator tersebut mengingatkan bahwa perilaku konflik bersenjata di mana pun diatur oleh hukum kemanusiaan internasional, yang berarti bahwa warga sipil harus dilindungi dan bisa mendapatkan kebutuhan esensial. Ini untuk bertahan hidup di mana pun mereka berada dan apakah mereka memilih untuk mengungsi atau tetap tinggal.
“Itu juga berarti bahwa para sandera, semua sandera, harus dibebaskan. Segera dan tanpa syarat,” ucapnya.
OCHA mengatakan sekitar 1,4 juta dari kurang lebih 2 juta orang yang tinggal di Gaza menjadi pengungsi internal. Di mana dengan 629.000 orang di antaranya tinggal di 150 tempat penampungan darurat rujukan UNRWA. (Red)