Dalam acara yang sama, lebih dari 20 stan dari berbagai macam kota, perusahaan, dan universitas di Jawa Timur unjuk gigi dalam memamerkan inovasi-inovasi mereka sebagai upaya penyelamatan iklim dan lingkungan, terutama dalam penanggulangan sampah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan atensi lebih dalam acara lingkungan hidup kali ini. Menurutnya, salah satu cara dalam mengatasi dampak negatif limbah di dunia ini adalah lewat pengendalian sampah.
“Karena kalau ngurusi sampah harus turun langsung on the spot, itu merupakan salah satu tugas kita hari ini untuk menyembuhkan dunia” ucapnya.
Dalam upayanya mengendalikan sampah, Gubernur Khofifah pastikan untuk menggerakkan semua lini yang ada di Pemprov Jatim. Karena menurutnya sampah merupakan urgensi yang harus ditangani bersama-sama.
“Kami akan melakukan percepatan dalam menangani sampah, mulai dari pemerintah sampai dengan masyarakat akan kita libatkan” tegasnya.
Tak cukup sampai disitu, Pemprov Jatim juga manfaatkan momen ini untuk launching Sistem Informasi Laboratorium Lingkungan (SI-LABI) yang akan dikelola oleh UPT. Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
SI-LABI ini merupakan sistem uji laboratorium seperti limbah cair, emisi udara hingga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang telah berbasis teknologi informasi.
Dalam kesempatan itu, Gus Yani juga menyempatkan untuk melihat beberapa stan pameran, salah satunya milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik. Saat itu, dia sempat memberikan motivasi pada DLH untuk lebih bisa berinovasi dalam menanggulangi sampah di Kabupaten Gresik.
Ia juga mengingatkan agar DLH Gresik terus memberdayakan komunitas yang bergerak di bidang perbaikan lingkungan. Menurutnya komunitas ini akan menjadi aset penting dalam mewujudkan Gresik bebas sampah.
“Program-program komunitas yang sudah ada terus berdayakan, agar nantinya terus berkelanjutan seperti bank sampah, eco enzym, kopisampah, dan lainnya” tuturnya. (Mar/Din)