Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Pj. Walikota Ali Kuncoro Targetkan Zero New Stunting 2024, Ini Upaya Pemkot Mojokerto Ciptakan Generasi Unggul

Kartono Mojokerto
Upaya Pemkot Mojokerto Untuk Ciptakan Generasi Unggul E1706174361557
Upaya Pemkot Mojokerto untuk Ciptakan Generasi Unggul. | Foto: Ist
banner 120x600
banner 336x280

Selain bantuan permakanan rutin, Pemkot Mojokerto melalui Dinkes P2KB juga terus berinovasi dengan memformulasikan berbagai program intervensi. Misalnya Canting Gulo Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto), sebuah program terintegrasi yang dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pascasalin, hingga balita dengan melibatkan lintas sektor.

Inovasi tersebut terbukti berkontribusi dalam menekan angka stunting dari waktu ke waktu. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan Laporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPBGBM) angka stunting di tahun 2019 sebesar 9,04 persen turun menjadi 7,71 di tahun 2020. Kemudian di tahun 2021 menjadi 4,84 persen dan 3,12 persen di 2022. Hingga menyisakan 2,04 persen per-Desember 2023.

Lebih lanjut, penerapan inovasi ini bahkan mengantarkan Kota Mojokerto sebagai Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri RI.

Baca juga : KPU Lampura Gelar Pelipatan Surat Suara, Dikawal Ketat dari Kepolisian, TNI dan Bawaslu

Selain itu, pemkot juga melibatkan pertisipasi aktif warga dengan membentuk kader motivator. Total 1623 kader motivator yang tersebar di setiap lingkungan warga. Sebelumnya, para kader telah mendapatkan edukasi sehingga dapat terlibat secara rutin dalam mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk edukasi terkait stunting di sekitar tempat tinggal masing-masing.

“Untuk stunting, salah satunya kami mengajak kader motivator agar ikut mengkampanyekan menu double protein untuk balita stunting. Selain itu, tiap kelompok juga kami bekali dengan antropometri kit agar bisa ikut memantau langsung perkembangan balita di lingkungan masing-masing. Sehingga kami bisa mendapat data by name by adress yang valid,” terang Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. Farida Mariana.( Kartono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *