“Oleh sebab itu tadi Pak Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN menyampaikan, kalau kita ingin membuat E5 butuh kurang lebih 350.000 kilo liter. Dan pabrik ini produksinya 30.000 kilo liter, itu artinya, kita butuh 10-12 pabrik seperti ini, itu baru E5,” tutur Jokowi.
Lebih jauh dikatakannya, kalau nanti masuk E20, tinggal dikalikan saja. Oleh sebab itu, penting sekali kerjasama petani dengan pabrik gula. Mesin-mesin di pabrik gula yang masih lama, harus diubah atau diganti dengan mesin modern semuanya agar rendemennya naik.
“Sehingga petani pun bisa diuntungkan, karena rendemennya naik. Percuma kita bicara apa saja tidak akan tersolusikan, kuncinya itu adalah bibit yang baik dan mesin modern dengan rendemen yang baik pula. Semuanya itu memerlukan investasi yang tidak sedikit, tetapi sudah kita niatkan untuk mengubah ini,” ucap Jokowi.
Sementara itu, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, salah satu kelebihan etanol (E5) ini lebih bagus dibandingkan dengan bahan bakar yang lain karena nilai oktannya bisa naik 2.
“Kita melakukan pengembangan bersama untuk bioenergi. Bioenergi ini cakupannya sangat luas. Tak hanya itu, kami juga membeli produk yang telah dihasilkan seperti Bioetanol. Bioetanol ini akan dicampur dengan gas oline sehingga menjadi Biogasoline.
Lebih lanjut disampaikan Nicke Widyawati, Bioetanol sendiri dihasilkan dari molase tebu. Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, untuk mewujudkan E5, pihaknya bersama PTPN masih harus membangun 10-12 pabrik lagi karena kebutuhannya 350.000 kilo liter, sedangkan tiap pabrik hanya mampu memproduksi 30.000 kilo liter.
“Terkait harga Biogasoline ini nanti regulasinya diatur oleh pemerintah, seperti halnya dengan biodiesel (B30) yang berasal dari flame sawit. Untuk kualitasnya, bisa dikatakan lebih baik dengan bahan bakar pada umumnya, karena nilai oktannya bisa bertambah 2,” jelasnya.
Sementara itu kedatangan Presiden Jokowi ke Mojokerto ini disambut oleh Wakil Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Albarra LC, M. Hum, ( Gus Barra ) yang berjalan ber- iringan dengan orang satu di Republik ini, Bahkan Gus Barra yang menjabat sebagai Ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto itu sempat duduk – duduk dan berdialog serta bincang-bincang dengan Presiden Jokowi di area pertanian tebu di Temugiring Desa Batan Krajan Gedeg Mojokerto.
(Kartono)