Selawatan pada puncak Harjaba itu sendiri dimeriahkan dengan tiga majelis selawat sekaligus. Yakni Majelis Mahabbatun Nabi, Az-Zahir dan Ahbabul Musthofa. Dengan iringan hadrah, ribuan masyarakat serempak menyenandungkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Dengan berselawat ini akan menjadi perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga segala hajat kita bisa terwujud,” ungkap Ustadz Das’ad Latif dari Sulawesi Selatan yang didapuk untuk memberikan tausiyah pada kesempatan tersebut.
Penceramah nasional yang konten dakwahnya kerap FYP di media sosial itu, juga berpesan tiga hal. Perbaiki salatnya, jaga persatuan dan kesatuan serta perbanyak ilmu. “Tiga hal ini akan menyelamatkan kita semua di dunia dan akhirat,” ungkap mubalig yang menyandang gelar doktor tersebut.
Yang membuat acara selawatan di puncak Harjaba itu semakin meriah adalah penampilan kolosal terbangan Banyuwangi. Ratusan anak muda Banyuwangi memainkan instrumen terbang kuntulan dengan berselawat. Tak hanya tabuhannya yang rancak, tapi juga dipadu dengan koreografi yang atraktif membentuk anek formasi yang menarik.(SHL/Red)