Dalam pertemuan dengan perwakilan DPRD Sidoarjo, Ananto memaparkan lima poin utama tuntutan massa. Pertama, mereka mengecam DPR RI yang dianggap mengkhianati dan mencederai konstitusi dengan mendukung revisi RUU Pilkada. Kedua, mereka menuntut pemerintah untuk segera menolak dan menghentikan pembahasan RUU Pilkada. Ketiga, mereka meminta para ketua partai politik dan elit untuk mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi. Keempat, mereka mendesak Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan keseriusan dalam menjaga demokrasi. Kelima, mereka meminta DPRD Sidoarjo untuk secara aktif mengawal tuntutan ini hingga ke tingkat pusat.
Wakil Ketua Sementara DPRD Sidoarjo, Suyarno, menyampaikan apresiasi atas keberanian dan komitmen para mahasiswa dalam memperjuangkan demokrasi. “Kami mengapresiasi semangat teman-teman mahasiswa yang peduli dengan nasib bangsa. Kami akan mengawal dan menindaklanjuti aspirasi ini dengan menyampaikan langsung kepada pimpinan DPR RI,” ujarnya.
Massa aksi memberikan peringatan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. “Kami siap membawa massa yang lebih besar jika suara kami diabaikan,” ancam Ananto. Aksi yang berlangsung damai ini menunjukkan keteguhan hati mahasiswa Sidoarjo dalam mengawal demokrasi dan menolak segala bentuk upaya yang dianggap mencederai hak-hak politik rakyat. (Gus)