Lebak – News PATROLI.COM –
Puluhan masyarakat mengatasnamakan Relawan Pembela Masyarakat Bersatu (RPMB) dan Keluarga Mahasiswa Independen (KMI) menggeruduk kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Senin (23/10/2023). Mereka menyoroti sejumlah persoalan yang ada ditubuh Dinas tersebut.
Sebelumnya, Aksi masa tersebut melakukan aksi di depan pintu gerbang Kantor Pemerintahan Kabupaten Lebak, selang beberapa menit masa beralih melakukan aksi ke Kantor Disperindag Lebak.
Dengan membentangkan sepanduk bertuliskan Bobroknya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lebak, masa dalam aksinya mendesak agar Bupati Lebak segera mencopot Kepala Dinas dan juga merevisi seluruh jajaran Kepala Bidang yang ada di Disperindag Lebak.
Imam Apriyana salah satu kordinator aksi mengatakan, aksi tersebut adalah bentuk keperduliannya dalam koalisi relawan dan mahasiswa yang menerima aspirasi dari masyarakat tentang kebijakan Kepala Dinas dan jajarannya yang dinilai tidak pro masyarakat kecil.
Kata Imam, ada beberapa hal yang patut dibongkar yakni dugaan adanya penyalah gunaan wewenangan jabatan oleh Disperindag Lebak dalam mengambil keputusan terkait penyelanggaran pembangunan pasar dan juga proyek pengecatan mural yang dinilai tidak tepat sasaran.
“Ada apa Disperindag Lebak ini dengan bank Bjb. Lagi lagi, anggaran CSR Bank Bjb tidak tepat sasaran, puluhan juta di gelontorkan hanya untuk pengecatan mural yang tidak ada manfaatnya sama sekali bagi masyarakat dan tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Padahal dibawah getirnya jeritan masyarakat saat ini sangat butuh bantuan yang dapat langsung dirasakan. Apakah selama ini masyarakat diperhatikan, diberi modal, di beri sarana yang layak, dimana? coba siapa yang bisa membuktikan, lagi lagi nama masyarakat hanya di pakai namanya, tapi tidak diberi bantuannya,” tegas Imam usai aksi di depan Kantor Disperindag Lebak.
Selain itu, kata Imam, kebijakan pemerintah dan Disperindag Lebak terkait pembangunan pasar yang saat ini dilaksanakan di Kandang Sapi, itu juga dinilai terburu-buru. Padahal, kata dia, Pasar Rangkasbitung masih carut-marut dan butuh perbaikan.
“Bagi kami itu bukan solusi, tapi mereka membuka masalah baru yang seolah-olah jntuk perbaikan. Yang Kami pertanyakan, apakah para pedagang siap untuk di pindahkan, jangan sampai malah bangunan tersebut hanya menghambur-hamburkan anggaran. Untuk itu, kami akan bersurat meminta RAB proyek pasar tersebut. Sehingga masyarakat mengetahui kemana saja keluar masuk anggaran pembangunan pasar tersebut,”ujarnya.
Senada, Mulayana Penggerak KMI mengaku miris dengan kebijakan pemerintah khususnya Kepala Disperindag Lebak yang tidak memperhatikan kondisi masyarakat.
“Jangan begitu, seharusnya mereka mensosialisasikan terlebih dahulu apakah para pedagang sudah siap atau belum. Kenapa ini toh seolah olah kok terburu buru amat ingin membangun, padahal di sejumlah pasar dan khususnya Pasar Rangkasbitung saja masih semraut, ini namanya memaksakan kehendak dibawah jabatan yang padahal sudah disumpah jabatan, kami miris dan minta Kadis Disperindag Lebak dicopot atau mundur dari jabatannya,”tegas Mulyana.
Kemudian, lanjut Mulyana, adanya pernyataan dari Kepala Bidang Kemetrologian yang dinilai semaunya memberikan setetmen kepada awak media terkait dugaan adanya kecurangan di SPBU Citeras sehingga berdampak kepada masyarakat dan merasa khawatir terkait tera bbm tersebut.