banner 700x256

Ribuan Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mengikuti Upacara HSN Tahun 2025

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Prof. DR. KH. Asep Saifuddin Chalim dan KH. Ahmad Jazuli berserta ulama dari Mesir di upacara HSN 2025
banner 120x600
banner 336x280

Mojokerto, News PATROLI. COM —

Ribuan santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren ( Ponpes ) Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025, yang digelar di Lapangan Besar Pahlawan KH. Abdul Halim, Pacet, Mojokerto, Selasa (22/10/2025) pagi.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup),
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, KH. Akhmad Jazuli mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dalam sambutannya, KH. Akhmad Jazuli menyampaikan pesan dan apresiasi dari Gubernur Khofifah kepada seluruh santri, kiai, dan masyarakat yang turut memeriahkan peringatan Hari Santri.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Santri Tahun 2025. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para ulama, para kiai, pimpinan pondok pesantren, serta seluruh santri dan masyarakat yang dengan penuh sukacita merayakan momen ini. Semoga peringatan Hari Santri membawa keberkahan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia,” ucap KH. Jazuli.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Jazuli juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya sejumlah santri dalam musibah di Pondok Pesantren Al-Khoziny beberapa waktu lalu. Ia menuturkan bahwa KH.

Pria yang akrab disapa Gus Jazuli itu juga mengatakan bahwa Prof. DR. KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, juga turut memberikan perhatian dan bantuan kepada para korban.

Ribuan Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Amanatul ummah Pacet Mojokerto mengikuti upacara HSN 2025

“KH. Asep dikenal sangat peduli dan dermawan. Beliau tidak hanya hadir memberikan dukungan moral, tetapi juga memberikan santunan hingga fasilitas umrah bagi keluarga korban. Semoga para santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” lanjut Gus Jazuli.

Baca juga :  Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Arie Hernowo Gelar Reses, Warga Suromulang Barat Minta Dibangunkan Balai RW

Lebih lanjut, KH. Jazuli mengingatkan kembali bahwa penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional berakar dari Resolusi Jihad 1945, yang memicu semangat perjuangan para santri dan kiai dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Resolusi Jihad yang dicetuskan pada 22 Oktober 1945 membakar semangat perjuangan bangsa. Para santri, ulama, dan rakyat bersatu padu melawan penjajah, dengan keberanian tanpa rasa takut,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. DR KH. Asep Saifuddin Chalim dalam kesempatan yang sama menyampaikan paparan mengenai transformasi pendidikan di lingkungan Amanatul Ummah. ” Sistem pendidikan di pesantren kini telah beradaptasi dengan kemajuan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi Islam, sehingga Transformasi pendidikan ini terus kami kembangkan. Tahun lalu saja, sebanyak 1.258 santri Amanatul Ummah diterima di perguruan tinggi negeri, baik di dalam maupun luar negeri termasuk Jerman, Tiongkok, Mesir, Maroko, dan Tunisia. Sebanyak 65 santri diterima di fakultas kedokteran, bahkan ada yang di universitas pertahanan,” kata KH. Asep Saifuddin Chalim.

Dilain pihak, Kegiatan peringatan Hari Santri diakhiri dengan beragam penampilan seni dari para santri, mulai dari drumband, parade budaya, tarian daerah, pembacaan puisi, hingga teater santri, yang menggambarkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Peringatan Hari Santri di Ponpes Amanatul Ummah tahun ini menjadi bukti nyata sinergi antara nilai keagamaan dan pendidikan modern, sejalan dengan semangat “Jihad Santri Jayakan Negeri” yang acaranya berlangsung khidmat dan sukses dengan cuaca terang benderang. (Rin )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *