“Yang diomong sekarang bukan individu tapi fungsinya bahwa rumah sakit ini sudah upgrade, sudah naik kelas,”sampainya.
Sementara itu Direktur RSUD Sidoarjo dr. Atok Irawan Sp.P mengatakan bahwa perlu suatu perjuangan untuk mencapai kelas A. Perjuangan itu sudah menampakkan hasilnya. Saat ini RSUD Sidoarjo menjadi rumah sakit kelas B Pendidikan. Memiliki 700 tempat tidur perawatan yang ditunjang dengan pelayanan yang cukup lengkap. Alat medis nya pun canggih yang dibarengi dengan SDM yang kompeten. Berdasarkan itu, ucap dr. Atok, RSUD Sidoarjo sudah dapat menjadi rumah sakit kelas A.
“Perubahan kelas rumah sakit dilakukan dengan self assessment atas kemampuan pelayanan, SDM, fasilitas kesehatan dan sarana penunjang sesuai ketentuan klasifikasi rumah sakit,”sampainya.
dr. Atok mengatakan saat ini di Jawa Timur terdapat 3 rumah sakit kelas A. Selain dr. Soetomo juga terdapat RSPAL dr. Ramelan Surabaya dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Rumah sakit tersebut milik Provinsi Jawa Timur selain RSPAL dr. Ramelan Surabaya milik TNI AL.
“Ini (RSUD Sidoarjo) rebranding pak bupati, nama Sidoarjo akan ada di nasional, rumah sakit kelas A di Sidoarjo yang pertama di Indonesia,”ucapnya.
Masih dikatakan dr. Atok, pelayanan rumah sakit kelas A akan lebih lengkap dan lebih komprehensif. Oleh karenanya nantinya pasien RSUD Sidoarjo tidak perlu lagi dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pasalnya dapat ditanganinya sendiri.
“Ini mimpi kita, dengan dukungan bapak kepala daerah, inshaalloh akan dapat kita wujudkan,”ucapnya.(Ags/MW)