“Dengan anggaran sebesar Rp 93 miliar. Se-Kabupaten Mojokerto, satu-satunya rumah sakit tipe B hanya RSUD Soekandar,” bebernya.
Dengan status tipe B, Ikfina menerangkan, bahwa tugas pemerintah kabupaten untuk melengkapi RSUD Soekandar agar pasien menjadi nyaman dan alat kesehatan juga suport dengan kebutuhan pasien.
“Maka selain pembangunan, juga ada alat kesehatan dengan anggaran sebesar Rp 75,3 miliar, dari 2021-2024,” terangnya.
Selanjutnya terkait dengan era digital, menurut Ikfina, Pemkab Mojokerto juga membangun infrastruktur digital sepanjang 300 kilometer fiber optik. Ini menghubungkan seluruh daerah di Kabupaten Mojokerto dengan menghabiskan anggaran Rp 12,5 miliar.
“Dan bandwidth sebanyak Rp 29 miliar, rata-rata Rp 6-8 miliar pertahun,” ujarnya.
Untuk hibah lembaga keagamaan dan sosial kemasyarakatan, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto mengungkapkan, dari 2021-2024 telah menggelontorkan Rp 85,4 miliar. Masih banyak yang lain, termasuk bantuan keuangan (BK) Desa untuk menunjang pembangunan desa, mulai 2021-2024 sebesar Rp 403,8 miliar.
“Belum nanti yang disahkan tahun 2025. Karena Kabupaten Mojokerto komitmen membangun dari desa,” ungkapnya.
Bupati Ikfina berharap denghan adanya berbagai pembangunan di Bumi Majapahit dapat menjadi gambaran seluruh masyarakat, bahwa Pemkab Mojokerto telah berupaya untuk memenuhi hak pelayanan dan pembangunan untuk seluruh masyarakat.
“Dan saya memohon maaf apabila selama saya menjadi Bupati Mojokerto ada hal-hal yang kurang berkenan dihati anda semuanya,” pungkasnya.
Dalam kegiatan Safari Ramadan ini, dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, para Asisten dan Staf Ahli, kepala OPD, dan Forkopimcam Sooko. (Ririn Fadillah/ Kartono)