Mia menjelaskan, pemasangan dan pencantuman penulisan aksara Jawa di fasilitas Pemkot Surabaya dilakukan secara bertahap. “Masih bertahap, tapi kami imbau memasang dan mencantumkan tulisan aksara Jawa. Kami berharap semakin banyak yang memasang dan mencantumkan tulisan aksara Jawa,” jelasnya.
Terkait pemasangan tulisan aksara Jawa tersebut, Mia menerangkan bahwa pihaknya memberikan huruf atau penulisan aksara Jawa sesuai dengan nama OPD. Sedangkan, bahan dan penempatannya diserahkan sepenuhnya kepada OPD terkait.
“Kami tidak membatasi bahan yang digunakan, itu kreasi masing-masing PD disesuaikan dengan tempat serta alokasi anggaran untuk membuat papan nama yang dilengkapi dengan aksara Jawa. Yang pasti pakem penulisan atau huruf aksara Jawa saja yang kami berikan, yakni membuatkan tulisannya atau aksaranya,” terangnya.
Di sisi lain, terkait dengan pencantuman tulisan aksara Jawa di website resmi OPD di lingkup Pemkot Surabaya, hal ini belum diimbau secara tertulis. Namun, Mia mengatakan, alangkah baiknya informasi yang berkaitan dengan OPD tersebut dilengkapi dengan penulisan aksara Jawa.
“Belum secara tertulis, tapi kami sampaikan bahwa semua yang berkaitan dengan informasi jati diri kantor dilengkapi dengan penulisan aksara Jawa,” ujarnya.
Ke depan, tidak menutup kemungkinan bahwa ruang pendidikan, mal atau pusat perbelanjaan, toko, apotik, dan lainnya juga diimbau untuk memasang atau mencantumkan penulisan aksara Jawa.
“Sangat memungkinkan, contoh nama taman sudah dipasang. Peran serta pihak di luar pemerintahan pasti kami harapkan juga ikut mendukung. Memang belum ada himbauan secara resmi, tapi pasti ke arah sana,” pungkasnya.(red)