Ponorogo – News PATROLI.COM –
Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Ponorogo menutup rangkaian kegiatan Bumi Reog Berdzikir (BRB) 2025 dengan santunan anak yatim piatu di Padepokan SH Terate, Jalan Raya Ponorogo–Pacitan, Jumat, 26 Desember 2025.
Kegiatan sosial tersebut diikuti oleh 103 anak yatim piatu yang berasal dari berbagai ranting dan komisariat SH Terate di Kabupaten Ponorogo.
Santunan ini menjadi agenda terakhir sekaligus penegasan komitmen SH Terate dalam merawat nilai-nilai kepedulian sosial.
Selain santunan, panitia juga memberikan hadiah spesial kepada salah satu anak penerima santunan yang berulang tahun tepat pada hari pelaksanaan kegiatan.
Anak tersebut berasal dari Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Momen itu menjadi perhatian peserta dan menambah suasana haru dalam penutupan rangkaian BRB 2025.
Ketua Panitia BRB 2025, Nur Hamid, S.Pd.I., M.Pd., mengatakan santunan anak yatim piatu merupakan bagian penting dari rangkaian BRB yang tak hanya berorientasi pada kegiatan religius dan budaya, tetapi juga sosial kemanusiaan.
“Santunan kali ini diikuti 103 peserta. Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur, di antaranya Prabu Motor, Srikandi Listrik, Lazisnu, serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Nur Hamid.
Koordinator Santunan, Alim Nor Faizin, S.IP., M.Si menjelaskan, bahwa seluruh penerima santunan telah melalui proses pendataan berjenjang dari tingkat ranting hingga komisariat.
Ia menegaskan, santunan anak yatim piatu selalu menjadi agenda rutin dalam setiap pelaksanaan BRB.
“Dari 103 peserta ini dijaring dari ranting dan komisariat. Kegiatan santunan ini merupakan rangkaian rutin BRB. Kami berharap tahun depan kegiatan seperti ini bisa terus digelar dan semakin luas manfaatnya,” kata Alim.
Sementara itu, Ketua SH Terate Cabang Ponorogo, Moh. Komarudin, S.Ag., M.Si menegaskan, bahwa santunan yatim piatu selaras dengan ajaran dan nilai luhur SH Terate.
Menurut dia, kegiatan ini bukan sekadar berbagi materi, tetapi juga sarana pendidikan karakter.
“Santunan yatim piatu ini mendidik manusia berbudi luhur. Ini adalah bentuk perhatian SH Terate Cabang Ponorogo dalam berbagi kepada anak-anak sebagai generasi penerus,” ujar Komarudin.
Ia menambahkan, melalui BRB 2025, SH Terate ingin meneguhkan peran organisasi pencak silat tidak hanya sebagai wadah pembinaan beladiri, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang hadir dan bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu penerima santunan, Muhamad Aldi Raditya Abizar, siswa kelas 5 sekolah dasar asal Kelurahan Kertosari, mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut.
Ia datang didampingi ayahnya untuk menerima santunan dari SH Terate Cabang Ponorogo.
“Saya senang sekali mendapat santunan dari SH Terate. Uangnya nanti akan saya gunakan untuk kebutuhan sekolah,” ujar Aldi usai menerima santunan.
Aldi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SH Terate Cabang Ponorogo dan seluruh pihak yang telah berbagi kepada anak-anak yatim piatu.
“Terima kasih kepada SH Terate Cabang Ponorogo,” katanya.
Dengan berakhirnya santunan anak yatim piatu tersebut, rangkaian Bumi Reog Berdzikir 2025 resmi ditutup, meninggalkan pesan kuat tentang sinergi antara spiritualitas, budaya, dan kepedulian sosial dalam bingkai persaudaraan.













