“Jalan samping rumah RT kami cukup sempit. Kalau buat lewat satu orang saja masih bisa kalau sakit atau meninggal kami repot karena tak bisa bawa keluar.”ungkap sedih.
Apalagi lanjut warga, mayoritas warga RT 002 RW 007 sudah sepuh alias tuwa sehingga tak ada keberanian untuk memberontak atas penutupan akses jalan tersebut.
“Kami semua disini hanya bisa diam dan pasrah. Karena pasca kalah di pengadilan warga berusaha diam dan tiarap. Malah kita dilaporkan polisi dengan tuduhan Fitnah.”kenangnya.
Pasca kejadian itu pihak warga banyak yang takut dan tak mau berbuat aneh-aneh termasuk atas aksi penutupan jalan warga juga banyak yang diam dan hanya pasrah menunggu niat baik pemerintah melihat kejadian hal tersebut seperti apa. Harapannya, pemerintah hadir dan bisa mengkomunikasikan agar akses jalan kembali dibuka.
“Banyak warga disini dipanggil polisi dan dimarahi. Pasca kejadian itu jadi banyak yang diam.”terangnya.
Sementara itu pemilik caffe link yang menutup akses jalan tersebut hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi karena terbatasnya akses. Sehingga maksud dan tujuan dari pemilik caffe menutup akses jalan warga belum bisa terjawab. (Marsudi)