“DASHAT atau Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan salah satu program yang memanfaatkan sumberdaya lokal termasuk bahan pangan lokal. Dan pada hari ini secara resmi saya launching progran DASHAT, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” imbuh Tri Harso.
Lucia Tri Harso menambahkan, selain terpenuhinya kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil atau ibu menyusui dan keluarga risiko stunting, melalui program ini, masyarakat desa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal. Juga meningkatnya kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga masyarakat yang berkelanjutan.
“Salah satu fokus pembangunan adalah pencegahan stunting agar anak tumbuh opitmal dan maksimal sehingga kelak menjadi SDM yang handal,” ungkap Lucia Tri Harso,”
stunting bisa disebabkan karena asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Orang tua hendaknya sadar bahwa anak tidak cukup hanya makan kenyang, namun harus memerhatikan gizinya.
Sementara itu Kepala Dispermades PPKB Banjarnegara, Hendro Cahyono, melaporkan bahwa Pemerintah telah menetapkan target penurunan stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.
“Hal tersebut tidak ringan, namun kami optimistis bisa tercapai dengan berbagai ikhitiar.
Sudah banyak upaya yang dilakukan melalui percepatan dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga Kabupaten,” katanya,” adapun ragam kegiatannya antara lain : edukasi dan pendampingan bumil,
calon pengantin, balita, rembug stunting dan lainnya.”
Pada kesempatan itu Pj Bupati beserta Ibu juga memberikan bahan makanan bergizi berupa beras, bubur, dan susu kepada para balita di desa setempat.
Hadir pada kegiatan launching antara lain : Kepala Perwakilan BKKBN yang dihadoro Sri Winarti SPd, Kepala Kantor Kementerian Agama Banjarnegara, Kepala BULOG Cabang Banyumas; Kepala Dinkominfo Banjarnegara, Forkopincam Rakit; Kepala KUA Kecamatan Rakit; Kepala Puskesmas Rakit 1 dan 2 dan Kepala Desa se Kecamatan Rakit. (Muj/Red)