Dalam kesempatan tersebut Wabup H. Subandi memerintahkan Dinas PUBMSDA Sidoarjo untuk segera melakukan normalisasi drainase lintas desa tersebut agar polemik yang terjadi segera mendapatkan solusi.
“Saya menginstruksikan dalam Minggu ini Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air untuk melakukan normalisasi saluran irigasi dan melakukan penataan aliran air, sehingga tidak lagi terjadi pertengkaran antar Desa yang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pesawahan, Pranoto mengaku kalau yang membendung kali itu inisiatif warga. Melalui hasil mediasi ini ia akan membuka kembali bendungan tersebut.
“Yang membendung kali ini atas inisiatif warga, bukan perintah dari kami, kalau dulu memang Kades, kalau Pak Wabup memerintahkan untuk dibuka, ya kami laksanakan,” ujarnya, di hadapan media.
Kepala Desa Kedungboto Ahmad Solihin Yahya mengakui akibat saluran air yang disumbat warga Desa Pesawahan, lahan sawah Desa kedungboto terendam air. Pasalnya, air yang seharusnya mengalir harus berhenti di desanya. Sehingga petani Desa Kedungboto tidak dapat bercocok tanam dengan maksimal.
“Akibat penutupan sungai itu petani tidak dapat bercocok tanam dengan maksimal, saya kira kuncinya cuman dua, kalau koordinasinya intens antara Desa Kedungboto, Wunut, Pesawahan dan Candipari dan dari Dinas segera melakukan normalisasi, keadaan akan segera pulih kembali,” pungkas Solihin. (ags/MW)