“Bapak Slamet ini dipasung sudah 20 tahun dan sempat dirawat RS Menur Surabaya, tapi pihak keluarga memilih untuk merawatnya sendiri. Saya harapkan Pemkab melalui Dinas terkait harus tetap berperan dalam memastikan hak dan kesehatannya,” tegasnya.
Subandi meminta kepada seluruh stake holder dapat bekerjasama agar tidak ada lagi ODGJ di Kabupaten Sidoarjo yang dipasung. Peran Pemerintah Desa (Pemdes) sebagai ujung tombak yang lebih mengetahui kondisi warganya juga sangat dibutuhkan.
“Apabila memang ada warga tak mampu segera kadesnya respon, dan mendampingi warga tersebut untuk selanjutnya diteruskan oleh dinas terkait,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman mengungkapkan bahwa Orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) di Sidoarjo datanya kurang lebih 3.264 jiwa yang tersebar di 18 Kecamatan.
Ganguan jiwa Ini disebabkan banyak hal seperti, faktor ekonomi, sosial, asmara dan keturunan. Sebagian besar sudah ditangani rumah sakit jiwa dan juga mendapat kiriman obat rutin dari Puskesmas setempat.(Ags/MW)