“Apapun bentuk polusinya, berkontribusi memberikan iritasi kepada saluran napas,” katanya.
Kondisi ini akan semakin parah, bila yang terserang infeksi memiliki kondisi imunitas yang rendah. Sedianya, serangan virus dapat sembuh dengan sendirinya, namun bila daya tahan tubuh rendah, maka virus dapat bertahan lebih lama.
“Nah iritasi itu yang akan membuat, terutama yang punya daya tahan tubuh rendah, anak anak, usia lanjut, itu akan mengalami imunitas yang turun. Imunitas yang turun itu akan menyebabkan kuman, virus, itu akan mudah masuk,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan, kasus ISPA terjadi kenaikan di beberapa daerah di Jawa Timur. Seperti Kota Surabaya, sebanyak 174.222 warga terserang ISPA selama periode Januari – Juli 2023. Kemudian di Kabupaten Jombang, selama periode yang sama, mencapai 31.014 kasus. (Red)