Dalam kesempatan itu, Ki Mulyono juga menjelaskan disebut Wisata terpadu karena di Wisata Desa BMJ Mojopahit ini selain sebagai Wisata Keluarga yang menyediakan panggung hiburan Live, menu berbagai macam kuliner dan fasilitas kolam renang anak anak dan dewasa, juga dilengkapi dengan fasilitas edukasi berupa belajar menanam pohon Cokelat (Kakao) mulai dari pembibitan hingga perawatannya sampai panen yang menghasilkan uang agar para petani kakao hidupnya lebih sejahtera.
Dijelaskan oleh Ki Mulyono yang juga Ketua Asosiasi Kakao Indonesia Jawa Timur itu, bahwa saat kita berada di Wisata BMJ Mojopahit, pengunjung lebih diuntungkan lantaran bisa belajar langsung lebih mengenal tananam pohon kakao hingga proses pengolahannya sehingga menjadi cokelat yang siap dikonsumsi dengan berbagai varian.
“Disini ada pabrik cokelat yang bisa diakses oleh semua pengunjung yang ingin belajar tentang seputar pengelolaan Cokelat,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bendahara PCNU Kabupaten Mojokerto itu.
Dalam pengembangan produk hasil olahan Cokelat Mojopahit ini, kata Ki Mulyono, dirinya pun selama ini telah bekerjasama dengan sekolah SMK – SMK yang ada di Mojokerto baik Sekolah Negeri maupun swasta untuk mengembangkan produk olahan cokelat dan galeri cokelat ini juga berlaku di sekolah lainnya, dengan program Seribu Gerobak. “Seluruh produk pengolahan Cokelat Mojopahit ini ditampung di galeri Cokelat yang ada di Wisata Desa BMJ Mojopahit.
Dipaparkannya, produk cokelat murni kualitas terbaik ia selalu memakai minyak cokelat untuk bahan utamanya. Sedang proses pengolahan pascapanen kakao fermentasi ada enam tahap sebelum menjadi bubuk yakni disangrai, digiling di dalam mesih, hingga menjadi serbuk cokelat yang selanjutnya dikelola menjadi produk Cokelat Mojopahit yang siap dinikmati kelezatannya, baik bagi anak anak dan dewasa.
( Kartono )