“Untuk Kedepannya tugas kita semakin berat. Hal ini berhubungan dengan demam berdarah. Ini merupakan salah satu sebagian kecil masalah kesehatan, dan ini sudah menjadi tanggung jawab kita. Kita semua disini untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Mojokerto,” ujar Ikfina.
Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini membeberkan, jika saat ini Kabupaten Mojokerto terkait demam berdarah masih dalam situasi aman. Akan tetapi untuk Puskesmas dan Rumah Sakit diharapkan tetap siaga untuk penyakit DBD ini.
“Kemarin terkait kabar-kabar istilahnya masih di situasi aman. Saya sudah tanya beberapa kali ke Kadinkes terkait perkembangan DBD. Alhamdulillah masih terkendali karena kita punya alat fogging yang siap sedia, Puskesmas juga siap. Dimana diperlukan siap untuk bertindak. Sejauh ini masih belum tercatat terkait kematian karena DBD. Dan saya minta tolong untuk semua disiagakan dan difungsikan seluruh puskesmas dan rumah sakit,” pintanya.
Terkait hal tersebut juga Bupati menyampaikan terkait angka stunting pada tahun 2023 yang belum dirilis dan peningkatan kasus TBC yang mulai merangkak.
Tak hanya itu saja, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga meminta kepada seluruh nakes untuk memberikan pelayanan kesehatan prima. Sebab pelayanan kesehatan tersebut merupakan pelayanan yang paling ditunggu oleh masyarakat. Sehingga hal ini menjadi wajah pelayanan pemerintah daerah.
“Melalui survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) inilah yang dilakukan oleh pemerintah untuk masyarakat. Ini tentu adalah perbaikan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (Ririn)
Baca juga berita lainnya diGoogle News