Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al Kholliqi Rehabilitasi Sosial Pecandu Narkoba Sidoarjo kembali mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya menjalankan program pemulihan bagi para korban penyalahgunaan narkoba. Orang tua salah satu mantan pasien rehabilitasi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perubahan besar yang dialami anaknya setelah menjalani pembinaan di lembaga tersebut, Sabtu (6/12/2025)
Sepasang suami istri asal Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, mengaku sangat bersyukur atas pemulihan putra mereka, IM (21), yang sebelumnya mengalami ketergantungan Pil Double L atau pil koplo. Menurut pengakuan sang ayah, selama menjalani rehabilitasi berbasis keagamaan di YPP Al Kholliqi, putranya menunjukkan perkembangan sangat positif.
“Anak saya sekarang benar-benar sudah berubah. Dahulu bandel dan sulit diarahkan, kini menjadi patuh kepada orang tua. Ia semakin rajin salat dan sering membantu pekerjaan rumah tanpa harus diminta,” ungkapnya dengan haru.
Tak hanya perubahan perilaku sehari-hari, sikap dan tutur kata IM pun kini dinilai jauh lebih sopan dan penuh perhatian kepada keluarga.
“YPP Al Kholliqi bukan hanya tempat rehabilitasi, tetapi juga membina karakter dan keimanan. Kami sangat berterima kasih, semoga lembaga ini terus amanah dalam menolong para pecandu yang ingin berubah,” tambahnya.
Menanggapi apresiasi tersebut, Pimpinan YPP Al Kholliqi Sidoarjo, H. Abdul Kholiq, menyampaikan terima kasih dan menegaskan komitmen lembaganya untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam proses pemulihan pecandu narkoba.
“Kami berupaya menjaga mutu pelayanan dan menjadikan rehabilitasi sebagai tanggung jawab bersama dalam mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba). Kami ingin setiap pasien benar-benar pulih dan kembali menjadi pribadi yang bermanfaat di masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa pembinaan di YPP Al Kholliqi tidak hanya fokus pada aspek fisik dan mental, namun juga memperkuat spiritualitas sebagai pondasi agar para korban mampu menolak kembali jeratan narkotika.
“Pendekatan spiritual menjadi dasar kami. Anak-anak muda masih memiliki masa depan panjang. Mereka harus bangkit dan menjadi generasi yang membanggakan bangsa ini,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan program, pihaknya turut melibatkan keluarga pasien untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Dukungan keluarga disebut menjadi salah satu faktor penting kesembuhan dan integrasi kembali ke lingkungan sosial.
Melalui perpaduan pembinaan mental, kedisiplinan, dan bimbingan keagamaan, YPP Al Kholliqi telah mencatat banyak kisah sukses. Tak sedikit mantan pasien yang kini kembali menjalani kehidupan normal, melanjutkan pendidikan, bekerja, serta kembali diterima keluarga dan masyarakat.
“Mari bersama-sama menjaga generasi bangsa agar terhindar dari narkoba. Kami berkomitmen menjadi bagian dari solusi penyembuhan dan pembinaan para korban,” pungkas H. Abdul Kholiq.
Keberhasilan IM menjadi bukti bahwa rehabilitasi berbasis keagamaan dan pendekatan kemanusiaan mampu menghadirkan harapan baru bagi para pecandu yang ingin bangkit dan menata kembali masa depan mereka. (Gus)
