Peternak asal Ngasem ini mengaku berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 pagi sebab antisipasi cuaca yang panas saat siang hari. Menurut dia, sapi jumbo yang ia bawa tidak kuat panas.
“Harapannya setelah adanya kontes ini, harga sapi terjual lebih bagus agar para peternak lebih punya motivasi. Semoga setelah acara yang diadakan Disnakkan ini juga dapat membangkitkan kembali gairah para masyarakat untuk berternak,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan peternak asal Kecamatan Gondang, Edi Supriyono. Ia datang membawa satu ekor sapi jumbo miliknya yang telah dirawat selama kurang lebih sepuluh bulan.
“Dulu saya beli anakan usia 8 bulan, dan saya rawat selama sepuluh bulan hingga sebesar ini. Harapanya dengan adanya acara ini bisa memotivasi peternak pemula agar lebih maju untuk beternak,” ujar laki-laki paruh baya yang telah beternak sejak bujang tersebut. (eko/kmf)