Ibu Pembangunan Bojonegoro ini mengaku bangga, karena pada malam grand final ini, 30 finalis desainer muda daerah Bojonegoro dan 15 pasang Kange Yune menampilkan ide dan gagasan yang dimiliki. Desainer yang sekarang go internasional tentu tidak diperoleh dengan jalan instan. Mereka juga pernah melalui proses dan tahapan dari awal hingga bisa sukses sampai saat ini.
“Dengan semangat memajukan industri fashion, Pemkab Bojonegoro siap mendukung dan berkolaborasi dengan para desainer untuk terus mengembangkan potensinya,” jelasnya.
Bupati Anna juga berpesan kepada para finalis untuk tetap semangat, tidak mudah putus asa, terus menggali ide dan gagasan. Bupati menegaskan Pemkab Bojonegoro melalui Asisten Daerah Pemkab Bojonegoro akan menyisir dan menjalin kolaborasi dengan para desainer untuk mempromosikan batik Bojonegoro.
Sementara, grand final ini diikuti oleh 84 desainer muda perwakilan putra-putri mahasiswa, pelajar tingkat SMA serta perwakilan kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro. Mereka telah melalui tahapan seleksi hingga terpilih 30 finalis desainer muda terdiri dari 15 karya desain untuk Kange dan 15 karya desain untuk Yune.
Hasil dari pemilihan desainer muda akan diambil 10 besar juara dengan rincian 5 besar yaitu juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2 untuk desainer busana Kange. Sedang 5 besar juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2 untuk busana Yune.
Masing-masing akan mendapatkan penghargaan terdiri dari tropi dan uang pembinaan total sebesar Rp 27 juta dan ditambah 2 hadiah sponsor untuk desain terfavorit Kange dan Yune masing-masing Rp 2,5 juta. (eko/kmf).