Madiun – News PATROLI.COM –
Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) di Jalan Merak Nomor 10 dan 17, Kota Madiun, kembali ramai oleh kedatangan tamu dari berbagai daerah.
Sabtu (9/8), sejak pagi, ratusan rombongan dari luar kota mulai memasuki kawasan lapangan sisi barat padepokan agung lama untuk mengikuti wisata religi.
Menurut Sekretariat Wisata Religi, hari itu tercatat lebih dari 500 warga SH Terate dari sembilan cabang hadir untuk berziarah ke makam pendiri organisasi.
“Untuk hari ini, yang tercatat di laporan, ada 500-an warga yang berasal dari 9 cabang, dan paling jauh dari Cabang Oku Timur dan Gianyar Bali. Selain melakukan ziarah ke makam pendiri SH Terate, mereka yang rata-rata warga baru ini juga mendapatkan bekal baik materi maupun ke-SH-an dari bidang organisasi,” jelas Kang Mas Sumadi, koordinator pendamping wisata religi.
Selain materi keorganisasian, seluruh warga juga mendapatkan pelatihan pencak silat praktis yang dibawakan langsung oleh Kang Mas Heri Mulyono bersama pelatih peraga di Graha Kridha Budaya.
Ketua Cabang Gianyar Bali, Kang Mas Sunarwan, mengungkapkan bahwa ia mengajak 60 warga baru untuk berkunjung ke Padepokan Agung sebagai langkah memperkuat pemahaman sejarah.
“Tujuannya pertama untuk adik-adik yang baru disahkan, supaya tahu di mana padepokan SH Terate itu berada, ya di Jalan Merak Kota Madiun ini. Ini juga sebagai upaya untuk menguatkan pendirian adik-adik dalam memahami sejarah SH Terate. Dan ini diharapkan bisa dipahami dan dimengerti sehingga tidak bisa terkecoh oleh berita bohong tentang SH Terate, utamanya tentang keberadaan pusat atau padepokannya,” jelasnya.
Adapun cabang yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Oku Timur (250 warga), Gianyar Bali, Karanganyar, Sragen, Nganjuk, Sumenep, Surabaya, dan Jombang.
Rangkaian wisata religi dimulai dari Padepokan Agung menuju makam Eyang Suro, dilanjutkan ke makam Eyang Hardjo Utomo, makam Kang Mas Sutomo Mangku Joyo di Cangkring, makam Kang Mas Imam Kusupangat di Taman, serta makam Kang Mas Tarmadji Budi Harsono.
Setelah itu, peserta kembali ke Padepokan Agung untuk mengikuti pembekalan ke-SH-an dan pencak silat praktis.
