Bojonegoro, News PATROLI.COM
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang bekerjasama dengan Pemkab Bojonegoro telah berjalan dua semester. Dengan program ini, Bojonegoro ditunjuk oleh Kemendes PDTT sebagai role model pelaksanaan program RPL di Indonesia.
Kemendes PDTT menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pra Evaluasi Program RPL Desa, Pemanfaatan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Transmigrasi serta Penyusunan Panduan Laporan Pengelolaan Keuangan dan Pemeringkatan BUMDes Bersama. Kegiatan ini digelar di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Yogyakarta, Rabu (4/1/2023).
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah hadir dalam kegiatan ini. Selain Bupati Anna, hadir juga Guru Besar FH UGM, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan UGM, Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN, dan Dosen Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Selain itu juga hadir Ketua Ikatan Akuntan Indonesia, Koordinator RPL UNESA, Dosen FH UGM, Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, dan Guru Besar Fak Geografi UGM Prof. Suratman.
Rapat membahas evaluasi agar mahasiswa, yakni para aparatur desa Bojonegoro, mahasiswa program RPL Desa dapat lulus dengan lancar tanpa kendala dengan kualifikasi yang tidak kalah dari S1 reguler lainnya.
Dalam kesempatan ini, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar berharap evaluasi juga melibatkan banyak pihak. “Kita ingin melihat selama dua semester ini bagaimana semangat kuliahnya. Apakah bisa 100 persen lulus, mumpung masih di pertengahan perjalanan jika ada kendala bisa dicari solusinya,” kata Gus Halim.