Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Menteri ATR BPN Bagikan Sertifikat Tanah Pada Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Agus Sutopo
IMG 20231124 WA0001
banner 120x600
banner 336x280

Sidoarjo – News PATROLI.COM –

Bertahun – tahun lamanya warga Desa Kedungsolo Kecamatan Porong untuk mendapatkan sertifikat tanahnya kini sudah tercapai sudah. Dengan sabar warga korban lumpur Lapindo itu menunggu sertifikat tanahnya Kurang lebih dari 15 tahun warga ex Renokenongo itu menunggu kejelasan penerbitan sertipikat tanahnya yang sekarang ditempatinya. Dengan berbagai perjuangan untuk memperoleh legalitas tanahnya di Desa Kedungsolo sudah tidak terukur. Namun kini warga gembira. 50 berkas sertipikat tanah warga Kedungsolo itu sudah terbit.

Kamis, (23/11/2023) Secara simbolis sertipikat tanah warga Kedungsolo itu dibagikan langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto. Mantan Panglima TNI tersebut membagikan langsung ke rumah warga Desa Kedungsolo. Pembagikan sertipikat tanah tersebut secara door to door itu bersama Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali.

Baca juga : Pak Yes dan Mas Dirham Hadiri Boranan Jazz dalam Rangka HUT TNI ke-79 di G-Park Waduk Gondang Sugio Lamongan

Hadi Tjahjanto mengatakan warga korban lumpur yang dulu tinggal di Desa Renokenongo sudah lama menanti kejelasan penerbitan sertipikat tanahnya yang sekarang ditempati. Rata-rata hampir 15 tahun mereka tidak memiliki kepastian hukum hak atas tanahnya yang ditinggali.

“Hari ini kita serahkan sertifikat itu secara door to door dan semuanya yang saya tanya biayanya berapa, rata-rata dijawab gratis,” tuturnya.

Hadi Tjahjanto menjelaskan, penerbitan sertipikat tanah warga korban lumpur tanpa biaya alias gratis. Namun ada lima keluarga yang membayar sesuai dengan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) tanah. Biayanya pun kecil. Tidak lebih dari Rp. 600 ribu.

“Untuk apa biaya itu?, satu pengukuran, kurang lebih Rp. 224 ribu, terus biaya panitia dan biaya pendaftaran, total kurang dari Rp. 600 ribu, tapi rata-rata semua gratis,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *