Sumenep – News PATROLI COM –
Terdamparnya kapal Australia menghebohkan warga sumenep terjadi di perairan Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep pada Rabu (29/01/2025). Sebuah kapal yacht mewah asal Australia mengalami nasib nahas setelah mesinnya mati dan terdampar di tengah ganasnya gelombang Samudera Hindia.
Diketahui, kapal yacht tersebut bernama “Australian” dan dinahkodai oleh pasangan suami istri asal Australia, Watt Peter John dan Delves Catherine Winifred. Mereka tengah melakukan perjalanan panjang dari Australia menuju Kupang, Bali, dan Kalimantan. Namun, nasib berkata lain, kapal mereka terpaksa terhenti di perairan Sumenep akibat kerusakan mesin.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang melihat sinyal darurat berupa tembakan suar dari arah laut. Berkat kesigapan masyarakat dan aparat setempat, kedua awak kapal berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat meski mengalami trauma.
“Kami melihat ada kapal yang minta tolong dengan menembakkan suar. Langsung kami laporkan ke aparat,” ujar Haryanto Hari, warga Pulau Giliyang yang turut membantu evakuasi.
Proses evakuasi kedua awak kapal tidaklah mudah. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat upaya penyelamatan menjadi semakin sulit. Berkat kerja sama antara masyarakat, perangkat desa, dan aparat, akhirnya kedua WNA tersebut berhasil dibawa ke daratan dengan selamat.
Selain trauma yang dialami kedua awak kapal, kejadian ini juga menimbulkan kerugian materiil yang cukup besar. Kapal yacht mewah beserta seluruh isinya diperkirakan mengalami kerusakan parah dengan total kerugian mencapai Rp 8 miliar.
Pihak kepolisian bersama Basarnas dan KSOP saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kejadian ini. Beberapa faktor yang menjadi fokus penyelidikan antara lain kondisi kapal sebelum keberangkatan, cuaca buruk, dan kemungkinan adanya faktor teknis lainnya yang menyebabkan mesin kapal mati.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pelaut untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pelayaran, terutama saat melintasi perairan yang memiliki cuaca ekstrim.
(Hendri)