Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Dalam rangka peringatan Ruwat Desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Sedenganmijen, Kecamatan Krian, menggelar acara adat yang berlangsung meriah pada Minggu (16/2/25). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Krian, termasuk Kapolsek Krian Kompol I GP Atmagiri, S.H., M.H., Danramil Krian Kapten Inf. Teguh, serta Camat Krian Ach Fauzy.
Kehadiran Forkopimca Krian sebagai tamu kehormatan menjadi bentuk sinergitas antara aparat keamanan dan pemerintahan dalam menjaga kebersamaan serta melestarikan tradisi budaya masyarakat.
Salah satu hal yang menjadi daya tarik utama dalam peringatan Ruwat Desa kali ini adalah gunungan tumpeng tempe setinggi 15 meter. Keunikan dan kemegahan tumpeng tempe tersebut menjadi perhatian banyak pihak, mengingat belum pernah ada gunungan serupa di wilayah Kabupaten Sidoarjo sebelumnya.
Kapolsek Krian Kompol I GP Atmagiri menyampaikan bahwa kehadiran Forkopimca Krian dalam acara ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kami selalu berupaya menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kecamatan Krian. Kehadiran kami di Ruwat Desa Sedenganmijen ini juga merupakan bagian dari upaya mempererat kebersamaan dengan masyarakat. Gunungan tumpeng tempe setinggi 15 meter ini benar-benar luar biasa, mungkin baru pertama kali ada di Kabupaten Sidoarjo, bahkan bisa dikatakan spektakuler,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolsek menegaskan pentingnya sinergitas antara aparat kepolisian, TNI, dan pemerintahan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
“Di mana ada Kapolsek, di situ ada Danramil dan Camat. Kami selalu solid dalam setiap kegiatan, termasuk dalam acara budaya seperti ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sedenganmijen, M. Hasanuddin, S.Ag., mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Forkopimca Krian dalam peringatan Ruwat Desa tahun ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Forkopimca Krian. Antusiasme dan kekompakan warga Sedenganmijen sangat luar biasa dalam menyukseskan acara ini. Ruwat Desa merupakan tradisi yang kami lestarikan setiap tahun sebagai bentuk syukur dan doa untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Ruwat Desa Sedenganmijen menjadi salah satu perayaan budaya yang menonjol di Kabupaten Sidoarjo. Dengan partisipasi aktif berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat. (Gus)
