Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Wisata Desa Bumi Mulyo Jati Mojopahit Mendapatkan Rekor Muri

Agus Sutopo
Arca Agung Maha Patih Gajah Mada
Arca Agung Maha Patih Gajah Mada, yang telah mendaparkan Rekor Muri
banner 120x600
banner 336x280

Mojokerto, newspatroli.com
Dalam perjuangan memang membutuhkan waktu, pikiran, biaya tenaga dan segalanya. Dengan niat iklas yang ditumbuh kembangkan dari jiwa seorang putra daerah Mojokerto ternyata membuahkan hasil. Sosok seorang yang bernama H. Mulyono asli penduduk Desa Jlaget Randugenengan kec. Dlanggu Mojokerto Jawa Timur benar-benar bisa dibanggakan.

Dengan kerja keras dan niat iklas H. Mulyono berhasil menciptakan Wisata Desa yang diberi nama Bumi Mulyo Jati Mojopahit. Dengan adanya wisata desa ini beliau berhasil merikrut putra putri desa yang belum mendapatkan pekerjaan. Beliau menghimbau agar bersama-sama untuk mengelolah, menjaga, dan merawat wisata desa Bumi Mulyo Jati Mojopahit yang ada didesanya..

Di wisata desa ini terdapat beberapa fasilitas mulai dari tempat bermain anak, kolam renang, penginapan bahkan berhasil memproduksi coklat yang murni. Kakau segar yang dipetik dari perkebunan sendiri lalu di produksi menjadi coklat murni yang lezat, ada pula sesuatu juga yang menjadi terlihat istimewa yaitu arca Gajah Mada. Sosok prajurit Majapahit yang sangat terkenal diseluruh Nusantara ini diabadikan dengan sebuah arca yang gagah berdiri.

Baca juga : Patroli Sat Samapta Polresta Sidoarjo Antisipasi Lonjakan Wisata di Kawasan Lumpur Lapindo

Dengan berdirinya arca sang prajurit Majapahit terkenal gagah perkasa diwisata desa yang dikelolanya kini terkenal sampai penjuru pelosok Negeri bahkan terkenal sampai ke Nusantara, tidak disangka sampai berhasil mendapatkan penghargaan rekor MURI. Bapak Raja Bali Ida Tjokorda Gede Putra Nindia akrab di panggil Cok Nindia ini pun turut sowan kekediaman H Mulyono untuk menggagas perkembangan wisata desa kedepannya, karena Bali dan Mojokerto ini adalah saudara dari Majapahit yang dulu terpecah pada tahun 1352 – 1677, kala itu pemerintahan di Bali dikendalikan oleh Dalem Ketut Shri Adji Kresna Kepakisan yang bergelar Adipati untuk mewakili Kerajaan Majapahit di Bali imbuhnya. ( ags/muk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *