Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Menyikapi datangnya musim hujan dan meningkatnya potensi bencana alam, Polresta Sidoarjo menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di halaman Mako Polresta Sidoarjo, Rabu (5/11/2025).
Apel dipimpin langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, didampingi Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo. Kegiatan ini diikuti oleh unsur gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, SAR, Damkar, serta berbagai stakeholder terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Kapolresta Sidoarjo menegaskan bahwa apel gabungan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
“Diharapkan seluruh personel dan stakeholder terkait dapat bersinergi, sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam demi menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat,” ujar Kombes Pol Christian Tobing.
Ia juga mengutip data dari BMKG, bahwa 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya diperkirakan terjadi antara November 2025 hingga Januari 2026. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang air laut tinggi. Selain itu, potensi fenomena La Nina juga perlu diwaspadai karena diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026.
“Semua elemen harus siap merespons bila bencana terjadi sewaktu-waktu. Kesiapsiagaan tidak hanya pada saat penanganan, namun juga pada langkah-langkah pencegahan. Melalui apel ini kami perkuat koordinasi, sinergitas, serta melakukan pengecekan langsung terhadap kesiapan personel dan sarana prasarana,” lanjutnya.
Usai pelaksanaan apel, Kapolresta Sidoarjo bersama Dandim 0816 dan pimpinan instansi terkait melakukan peninjauan langsung terhadap personel, kendaraan, dan peralatan siaga bencana. Langkah ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memastikan Kabupaten Sidoarjo siap menghadapi potensi bencana selama musim hujan.
Apel kesiapsiagaan tersebut juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana, sekaligus meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat terhadap perubahan cuaca ekstrem di wilayah Sidoarjo. (Gus)
