Mojokerto- News PATROLI. COM –
Tersangka Dedi Abdulah alias Kentir (36), yang tega melakukan pembunuhan kepada korbannya Anyk Mariyanni (36) asal Dusun Banjarejo, Kelurahan Besuk, Kecamatan Gurah, Kediri, saat ini perkaranya sudah memasuki tahap 2 dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto, dan sudah menjadi Tahanan Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu Penasehat Hukum tersangka Dedi, Kholil Askohar, SH, MH, yang akrab disapa Pak Alex ini menjelaskan bahwa pengakuan tersangka, Motif kliennya itu tega menghabisi nyawa Anyk yakni ingin merampas atau menguasai hartanya, Karena tersangka terhimpit kebutuhan hidup.
“Tersangka kooperatif dan berterus terang. Itu yang nanti kami sampaikan dalam pembelaan,” jelas Pak Alex kepada para wartawan di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto, saat mengelar Konferensi Pers, Selasa ( 21 / 01 / 2025 )
Dijelaskan oleh Advokat Kondang Jawa Timur ini bahwa kliennya yang berasal dari Kelurahan Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban. Untuk menguasai harta milik korbannya Anyk.
“ Usai membunuh korban, Tersangka membawa lari harta milik korbannya diantaranya, sejumlah perhiasan emas yang dipakai korban, uang, handphone dan mobil milik korban,” ungkap Pak Advokat Alex didampingi putranya Ikbal Putra Askohar, SH.

Sedangkan kronologinya kata pak Alex, tersangka yang baru kenal dengan korban melalui medsos 5 bulan lalu, mengajak ketemuan di area Alun Alun Kota Kediri, dan saat itu tersangka sudah merencanakan aksi pembunuhan terhadap korban dengan alasan ingin menguasai harta milik korban.
“Tersangka dieksekusi oleh pelaku Dedi di dalam mobil milik korban pada Kamis (12/9/2024) sekitar pukul 23.00 WIB di area jalan pinggir sawah masuk Kecamatan Tambak Beras, Jombang dengan cara wajah korban dipukul satu kali lalu dibekap menggunakan bantal dan dicekik lehernya hingga dipastikan korban meninggal. Selanjutnya jasad korban dibuang di area Hutan Tahura Taman Raden Soerjo, Pacet,” jelas Pak Alex.
Lalu, selanjutnya Tersangka kemudian melarikan diri dengan membawa mobil korban Suzuki Baleno yang sudah diganti dengan nopol polisi palsu mengarah ke Batu, Malang hingga kemudian masuk pintu tol arah Surabaya tujuan Sragen, Jawa Tengah.
Ditambahkan oleh Pak Alex, karena merasa takut jejaknya terpantau, tersangka Dedi Abdulah ini meninggalkan mobil milik korban di sebuah jalan gang masuk Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah untuk kemudian melanjutkan perjalanan naik menumpang truk trailer, mengarah melintas Kabupaten Demak – Semarang dan sempat istirahat di Kecamatan Godong, Purwodadi, Jawa Tengah sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Rokan Hilir Provinsi Riau, Sumatra Utara hingga tersangka tertangkap di Riau.
Dijelaskan oleh Pak Alex bahwa kliennya itu terbilang kasus berat dan sadis, Sehingga Tersangka Dedi ini dijerat pasal 340 KUHP dan 365 KUHP ayat (3) tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara atau hukuman mati. (Ririn Fadillah )