Ini termasuk hilangnya tanah dan sumber daya alam akibat pemukiman Israel, kemiskinan endemik, dan menyusutnya ruang fiskal. Menurunnya bantuan luar negeri dan penumpukan utang publik dan swasta juga termasuk dalam tantangan tersebut.
“Tinggal di Gaza pada tahun 2022 berarti terkurung di salah satu ruang terpadat di dunia, tanpa listrik separuh waktu, dan tanpa akses yang memadai terhadap air bersih atau sistem pembuangan limbah yang layak,” kata organisasi antarpemerintah di Sekretariat PBB.
Jalur Gaza kini mengalami serangan gencar Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menyebabkan lebih separuh penduduknya mengungsi. Lebih dari 6.546 orang telah terbunuh oleh serangan gencar Israel terhadap Gaza.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Sementara, konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan. (Red)