Tantangannya, perubahan iklim terjadi dan dampaknya di perkotaan sangat besar. Begitu juga masalah kesehatan yang semakin kompleks. Menkes menjelaskan dengan adanya fenomena urbanisasi dan perubahan iklim, masalah-masalah di perkotaan menjadi rumit. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya. “Yakni lingkungan bersih, saluran air terus diperbaiki, masyarakat diedukasi, dan semuanya perlu diperbaiki,” terang Menkes.
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan bahwa anugerah yang diperoleh Bojonegoro sebagai Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda Tahun 2023 ini merupakan anugerah terindah bagi warga Bojonegoro.
“Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemkab Bojonegoro atas kerja keras untuk mencapai prestasi ini. Juga dukungan dan kerja sama kita semua, baik Pemkab Bojonegoro, masyarakat, dan seluruh pihak yang turut berperan aktif menjadi garda terdepan mewujudkan 9 tatanan Kab/Kota sehat khususnya di Kabupaten Bojonegoro,” terangnya.
Pj Bupati berharap anugerah ini akan terus dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya. Agar masyarakat Bojonegoro semakin sehat dan sejahtera.
Untuk diketahui, Pemerintah RI memberikan penghargaan Kabupaten/Kota sehat yang memenuhi kriteria setiap dua tahun sekali. Anugeah ini dikenal dengan Swasti Saba yang terbagi dalam kategori yaitu Padapa, Wiwerda, dan Wistara. Pendekatanya melibatkan kepemimpinan Pemerintah Daerah, kolaborasi lintas sektor, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi pemerintah, masyarakat, serta swasta. (red)