Bupati Anna juga turut menyapa warga Bojonegoro yang akan merayakan Tahun Baru Imlek. Jelang momen perayaan Imlek, Pemkab Bojonegoro membagikan voucher belanja di Pasar Wisata yaitu tanggal 23 dan 24 Januari. Bupati berpesan kepada para pedagang agar selalu yakin bahwa Pasar Wisata akan maju. Laporan dari BPR menyebut, setiap hari ada 10 hingga 15 nasabah baru pemegang KPP di Pasar Wisata yang menerima kredit dengan bunga nol persen.
Terkait ikon baru di kawasan MH Thamrin, Bupati mengatakan adanya ikon tersebut mendongkrak usaha baru. Berupa jasa foto dan langsung dicetak. “Ke depan, Pemkab akan banyak membangun lagi untuk menyemarakkan agar warga senang,” pungkasnya senang.
Selain terkait Pasar Wisata dan ikon baru kawasan MH Thamrin, Bupati juga menjelaskan tentang upaya Pemkab meningkatkan infrastruktur. Seperti Jembatan Terusan Bojonegoro Tuban (TBT) yang sudah direncanakan sejak lama. “Jika pembangunan besar, Pemkab Bojonegoro menyiapkan dua tahun sebelumnya,” tegasnya.
Pemkab, lanjut Bupati Anna, kini juga terus menyiapkan pembangunan sumber daya manusia untuk peningkatan IPM. “Misal Beasiswa Dua Sarjana Per Desa, Beasiswa Scientist, dan Beasiswa Tugas Akhir. Untuk RPL Desa, satu-satunya program nasional, Bojonegoro menjadi role model dari Kemendes PDTT. Dan kami pantau, sudah masuk semester 3 kerjasama dengan kampus Unesa dan UNY,” ujarnya.
Untuk beasiswa RPL Desa jenjang Magister, sesuai rencana, Februari nanti mulai persiapan. “Fakultasnya juga tepat untuk pemerintah desa. Contohnya misalnya soal manajemen, pembangunan perdesaan,” tuturnya.
Dalam bincang santai di Malowopati FM tersebut, Bupati juga menjawab pertanyaan warga melalui pesan WhatsApp Radio Malowopati terkait lapangan kerja. Bupati menegaskan, pihaknya telah menggerakkan sektor-sektor pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, misal pelatihan masak. Jika bidang memasak ini orang terlatih, maka ia bisa berwirausaha dan membuka lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran.
Selain itu juga adanya pelatihan yang bersifat kekinian. Misal transformasi digital. Baru-baru ini, lanjut Bupati, setiap kecamatan, muda-mudi dibatasi usia di bawah 35, mengikuti pelatihan digital marketing selama 21 hari. Ini sebagai upaya pemkab untuk mengurangi pengangguran.
“Sebuah negara maju maupun kabupaten maju, semakin banyak partisipasi warga yang berwirausaha. Berbicara wirausaha skala marketingnya bukan hanya di Bojonegoro tapi bisa di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional,” kata Bupati. (*).