Saat ini, Pemkab juga terus melakukan upaya penataan kota. Termasuk pemanfaatan tanggul untuk rekreasi, sebelah timur sudah diperbaiki, kemudian yang akan datang sebelah barat. Pemkab juga akan membuat tempat-tempat yang lebih nyaman antara pedagang dan pembeli. Hal tersebut dilakukan justru untuk para pedagang mikro yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Jika masyarakat merespon baik, Pemkab akan menata dengan hati. Insya Allah semuanya akan terlaksana dengan baik, Ini catatan ya untuk para PKL di jalan Rajawali sebelah timur, nanti di sana akan kami bangun juga trotoar yang cantik,” bebernya.
Seperti pasar kota lama, ke depan akan digunakan fungsi lain. Karena asetnya tersebut merupakan aset Pemkab Bojonegoro. Apalagi pemkab juga sudah menyediakan Pasar Wisata. Di bidang ekonomi kerakyatan, bahkan Pemkab Bojonegoro juga mendorong akses, kemampuan, juga permodalan.
“Melalui Bank BPR kita dorong para pedagang pemilik KPP (Kartu Pedagang Produktif) yang ada di Pasar Wisata dengan pinjaman dengan bunga 0%,” tandasnya.
Sedangkan di luar Pasar Wisata, Pemkab Bojonegoro juga menyiapkan bunga rendah. Jika di KUR bunganya 6-7%, maka sejak tahun 2020 pemkab dengan program KPP telah menyiapkan Rp 25 miliar untuk pinjaman dengan bunga 3%.
“Mari kita membangun, satu sama lain saling mendukung, jika ada kekurangan, bisa dikonsultasikan, tapi Pemerintah membangun berdasarkan regulasi dan itulah yang kami taati,” pungkasnya. (eko/kmf)