Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Bupati Ikfina Berikan Pembinaan dan Motivasi Pelatihan Budidaya Maggot Pada Karang Taruna Jetis

Favicon
WhatsApp Image 2022 09 27 At 17.32.41
banner 120x600
banner 336x280

Mojokerto, News PATROLI.COM

Permasalahan meningkatnya timbunan sampah yang terus meningkat dari tahun ke tahun hingga terjadi over load di beberapa TPA. Serta meningkatnya pengangguran terbuka serta melemahnya Perekonomian warga yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto membuat Pemkab Mojokerto tak henti mencarikan solusi agar ketiga permasahan tersebut bisa teratasi dalam satu perjalanan.
Salah satunya yang bisa dijadikan solusi mengatasi tiga permasalahan tersebut adalah dengan Budidaya Maggot secara besar besar.

Hal inilah yang kini sedang digalakkan oleh Pemkab. Mojokerto dengan mengadakan pelatihan pada Karang Taruna yang ada di seluruh Desa di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Setelah dianggap sukses menggelar pelatihan budidaya Maggot Di Kecamatan Ngoro dengan menyedot sebanyak 50 karang taruna yang ada, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah menggelar pembinaan dan pelatihan kepemudaan dalam budidaya maggot berlanjut menyasar Karang Taruna di Wilayah Kecamatan Jetis yang Diikuti peserta yakni 100 anggota Karang Taruna, Selasa (27/09/ 2022).

WhatsApp Image 2022 09 27 At 17.32.42

Bupati Mojokerto dr Ikfina Fahmawati, M.Si, didampingi Kabag Kesra Nunuk Jatmiko dan Camat Jetis Madya membuka Pelatihan, dan memberi penjelasan, jika pelatihan Ini adalah pelatihan yang produktif secara ekonomi ditambah lagi plusnya adalah salah satu bentuk kegiatan produktif yang menjadi salah satu solusi pemecahan masalah terhadap masalah sampah.

Karena saat ini sampah menjadi masalah yang cukup serius, pada tahun 2021 kemarin, Pemkab Mojokerto sudah membuka dan menepati Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang baru di desa Karangdieng, karena di TPA sebelumnya yang berada di desa Belahantengah Kecamatan Mojosari sudah over load dalam penampungan sampah.

Bertambahnya volume sampah disetiap tahunnya, membuat, pada tahun 2023 Pemkab Mojokerto sudah harus menganggarkan untuk pembukaan perluasan lahan TPA di Karangdieng, karena lahan yang sudah dipakai sejak tahun 2021 sudah terisi penuh.
Artinya masalah sampah ini tidak boleh kita biarkan mengalir begitu saja memang harus ditangani secara serius, masalah sampah ini kalau tidak ditangani dari hulu maka nanti akan membengkak di hilir,” ujarnya.

Selain itu, ditemukan banyaknya tumpukan sampah sembarangan baik disungai maupun dipinggir-pinggir jalan, yang ironisnya bangkai ayam dibuang di tepi jalan, ini saya nilai, bahwa kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah masih perlu ditingkatkan lagi.”Maka kegiatan ini menjadi salah satu penyelesaian terhadap masalah sampah tersebut, maggot ini adalah model budidaya yang betul betul nanti akan memanfaatkan sampah-sampah organik, dan di Kabupaten Mojokerto ini Terdapatnya 24 pasar yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, menjadi penghasil sampah organik yang produktif, dimana kalau sampah tersebut dikumpulkan dan salurkan kepada peternak maggot, maka ini akan menjadi suatu yang bernilai, karena maggot sendiri pun juga bernilai rupiah.

Baca juga : Pemdes Darmorejo Bangun Jalan Rabat Beton, Guna Mendukung Perekonomian Warga

Disisi yang lain, dunia perikanan kita saat ini termasuk peternakan jenis unggas-unggas tertentu juga sangat membutuhkan keberadaan dari maggot sebagai salah satu sumber dari makanannya, sehingga ini akan menjadi satu siklus dalam ekosistem yang bisa menyeimbangkan ekosistem.

Selain itu, menurut saya , kata Bupati Ikfina, budidaya maggot bisa menjadi salah satu upaya dalam menciptakan lapangan pekerjaan, dimana pada saat ini di lingkup wilayah Kabupaten Mojokerto terdapat 632.808 orang dengan kategori angkatan kerja, dan yang sudah bekerja sebanyak 597.775 orang, serta terdapat 35.033 orang yang masih belum bekerja, masuk dalam kategori tingkat pengangguran terbuka.

Tentunya 35.033 angkatan kerja tersebut menjadi PR Pemkab Mojokerto, bagaimana angkatan pengangguran terbuka bisa mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat angka pengangguran terbuka di Kabupaten Mojokerto bisa berkurang., salah satu faktor penyebab adanya pengangguran terbuka adalah mindset para pencari kerja harus berubah bahwa lapangan kerja itu harus menjadi seorang karyawan di suatu perusahaan, padahal lapangan kerja tersebut bisa diciptakan oleh dirinya sendiri.

“Termasuk budidaya maggot, ini tidak perlu untuk kita membuat surat lamaran dan melamar pada perusahaan-perusahaan tertentu, hanya butuh komitmen, kemauan, dan mau bekerja keras,” lanjut Bupati Ikfina memberikan penjelasan.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Nunuk Djatmiko mengatakan, melihat antusiasme peserta yang sangat besar dalam menekuni dunia usaha budidaya maggot Ia mengharapkan, kedepannya pada anggaran tahun 2023 nanti, semakin bertambah banyak kecamatan yang ikut serta dalam pelatihan dan pembinaan budidaya maggot maupun dalam pelatihan-pelatihan lainnya.”Karena melihat antusiasme dari karang taruna ini sangat menginginkan adanya pelatihan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto khususnya di bidang kewirausahaan,” pungkasnya.

Sementara itu pada giat Pelatihan Budidaya Maggot pada Karang Taruna Kecamatan Jetis ini dihadiri pula oleh Ketua Karang Taruna Kabupaten Mojokerto, Agus Supriyanto ( Mas Lur ) yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Mojowatesrejo Kecamatan Kemlagi didampingi oleh Teguh Sulaksono Pengurus Karang Taruna Kabupaten Mojokerto Bidang SDM dan Ketua AKD Kecamatan Jetis Yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kupang Andridi . ( Kartono )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *