Ponorogo – News PATROLI.COM –
Debat terakhir Pilkada Ponorogo yang digelar di Gedung Sasana Praja pada Rabu malam (20/11/2024) berubah ricuh setelah pernyataan moderator memicu emosi salah satu kubu pendukung pasangan calon (Paslon).
Situasi sempat tidak terkendali hingga aparat keamanan dari Polres dan Kodim Ponorogo turun tangan untuk menenangkan suasana.
Acara debat awalnya berlangsung tertib. Pendukung kedua Paslon saling meneriakkan yel-yel dukungan mereka, sementara para kandidat menjawab pertanyaan panelis dengan tenang dan percaya diri.
Namun, situasi mulai memanas saat jeda iklan, ketika para pendukung saling melempar sindiran yang akhirnya memicu balas-membalas teriakan di dalam gedung.
Ketegangan semakin meningkat ketika Sinta Nozaa, moderator debat, mencoba meredakan suasana dengan meminta pendukung untuk tenang. Namun, pernyataan Sinta mengenai hasil pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi, yang disebutnya “menang kosong dua,” justru dianggap menyindir salah satu Paslon. Pendukung Paslon nomor 1 langsung bereaksi keras, menuduh moderator tidak netral dan memihak kepada Paslon nomor 2.
Blunder Moderator Picu Kericuhan
Pernyataan yang seharusnya sederhana itu berubah menjadi blunder besar. Maher, salah satu pendukung Paslon nomor 1, dengan lantang menuntut moderator diganti.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Moderator harus netral, tidak boleh memihak!” serunya sambil menunjuk moderator yang tampak pucat di atas panggung.
Sinta berulang kali meminta maaf dan menjelaskan bahwa komentarnya murni tentang pertandingan sepak bola, tanpa ada maksud tertentu. Namun, suasana sudah terlanjur panas. Kedua kubu pendukung terus saling berteriak hingga membuat suasana tidak terkendali.
Aparat Keamanan Turun Tangan
Melihat situasi yang kian tegang, aparat keamanan dari Polres dan Kodim Ponorogo langsung masuk ke ruangan debat untuk mengendalikan situasi. Ketua KPU Ponorogo, Gaguk Ika Prayitna, naik ke panggung dan mengimbau para pendukung untuk tetap tenang.
“Kami minta kepada semua pihak untuk menjaga komitmen bersama. Jika kericuhan terus berlanjut, debat akan kami hentikan,” tegas Gaguk.
Ancaman penghentian debat tampaknya cukup efektif meredam situasi. Perlahan, para pendukung kembali duduk tertib, meski emosi masih terasa di udara.
Debat Dilanjutkan, Moderator Tetap Memimpin
Setelah suasana kondusif, acara debat pun dilanjutkan. Meski wajah moderator tampak gugup, ia tetap melanjutkan tugasnya hingga akhir debat.
Kedua Paslon berupaya mengembalikan fokus pada visi-misi mereka untuk memikat hati para pemilih menjelang hari pencoblosan.
Debat pamungkas ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena ketegangan yang terjadi, tetapi juga karena dianggap sebagai cerminan dari tingginya tensi politik Pilkada Ponorogo 2024.
Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang dan semua pihak dapat menjaga ketertiban hingga masa pencoblosan selesai.
“Kami berharap semua pihak bisa menahan diri. Perbedaan pendapat itu wajar, tapi jangan sampai memecah persatuan,” ujar Gaguk Ika Prayitna kepada wartawan usai debat.
Catatan Kritis untuk Penyelenggara
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara. KPU diharapkan dapat lebih cermat dalam memilih moderator dan memastikan mereka mampu mengelola situasi dengan profesionalisme tinggi, terutama di tengah tingginya emosi pendukung kedua Paslon.
Pilbup Ponorogo 2024 memang mencatat persaingan ketat antara kedua kandidat. Diharapkan, pesta demokrasi ini tetap berlangsung damai dan menghasilkan pemimpin terbaik untuk Ponorogo.