Mojokerto – News PATROLI. COM –
Ketua Umum Barisan Rakyat dan Cendekiawan Muda (Barracuda) Indonesia Hadi Purwanto ST., SH., yang akrab disapa Hadi Gerung ini telah memutuskan dan membatalkan agenda audensi dengan Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati yang rencananya akan digelar pada Kamis (06/04/2023) pagi.
Demi menciptakan situasi Kondusif di Kabupaten Mojokerto, akhirnya Hadi Gerung pun mengirimkan Surat Pemberitahuan dengan Nomor Register: 253/BRI/HKM/IV/2023, Lampiran: 1 (Satu) Berkas, Perihal: Pemberitahuan (Surat Terbuka) dan bertanggal 4 April 2023 yang ditujukan kepada Bupati Mojokerto dan ditanda-tangani Ketua Umum DPP LKH-KP Barracuda Indonesia itu, Hadi Purwanto, ST., SH.
Selaku Ketua Umum DPP LKH-KP Barracuda Indonesi menjelaskan, bahwa pembatalan agenda audensi dengan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati tersebut berdasarkan rujukan dari Nasehat dan arahan dari Kepolisian Resort Mojokerto pada 1 April 2023, Nasehat dan arahan dari Kepolisian Resort Mojokerto Kota pada 2 April 2023, Nasehat dan arahan dari Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto pada 2 April 2023, Hasil rapat khusus Dewan Pengurus Barracuda Indonesia pada 4 April 2023, maka terjadi pembatalan rencana Audensi dengan Bupati Ikfina.
Sementara itu, isi surat terbuka yang ditujukan kepada Bupati Mojokerto itu, yakni. ” Dengan hormat, Perkenalan Kami dari Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Kajian Hukum dan Kebijakan Publik
Barracuda Indonesia (Barisan Rakyat dan Cendekiawan Muda Indonesia) yang
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Nomor: AHU-
0013378.AH.01.07.TAHUN 2017; yang berkantor pusat di Jalan Banjarsari No. 59 RT. 001/ RW 001 Desa Kedunglengkong Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Bahwa, Hadi Gerung selaku Ketua Barracuda Indonesia Hadi dalam suratnya bernomor: 253/BRI/HKM/IV/2023 dan bertanggal 04 April 2023 tersebut, menyampaikan 6 (enam) poin penting dalam pembatalan agenda audensi dengan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati tentang persoalan Reset Pasword Email kepala sekolah terkait pembelanjaan dana BOS. Yakni, sebagai berikut:
Bahwa terkait rencana Lembaga Kajian Hukum dan Kebijakan Publik Barracuda Indonesia untuk melakukan audensi dengan bertemu langsung dengan Bupati Mojokerto pada tanggal 6 April 2023, yang dibatalkan itu.
Padahal pokok pikiran, saran dan nasehat membangun yang rencana akan disampaikan oleh Hadi Gerung langsung ke Bupati Mojokerto, berhubung kegiatan audensi dibatalkan, maka Hadi Gerung Mengirim Surat Terbuka kepada Bupati Mojokerto, yang menyebutkan, adapun alasan pembatalan kegiatan audensi tersebut Demi menjaga rasa persatuan dan kesatuan, ketertiban dan ketentraman masyarakat Kabupaten Mojokerto; Demi menjaga hubungan antara organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Mojokerto dan Barracuda Indonesia yang selama ini berjalan dengan baik.
Demi menghindari terjadinya potensi “Konflik Sosial” yang besar kemungkinan terjadi karena ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab yang dengan sengaja ingin memprovokasi, menyebarkan permusuhan dan ujar kebencian dengan membenturkan organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Mojokerto dan Barracuda Indonesia; Demi memberikan kesempatan kepada saudara kami, yaitu organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Mojokerto untuk menyampaikan aspirasi dan pernyataan sikap demi kebaikan dan kemajuan Kabupaten Mojokerto.
Hadi Gerung mengatakan, tujuan kegiatan Barracuda Indonesia yang selama ini dilakukan adalah dalam rangka: (Mewujudkan peran serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (Peraturan Pemerintah Nomo 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelanggaraan Pemerintahan Daerah, dalam upaya Meningkatkan peran aktif masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat
dipertanggung-jawabkan (UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Hadi Gerung juga menyebutkan Bahwa kegiatan Barracuda Indonesia yang selama ini dilakukan murni tidak ada muatan politik, hanya semata-mata untuk mendorong terwujudnya Pemerintahan Kabupaten Mojokerto yang lebih baik yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan. ” Kami menyerukan kepada semua jajaran keluarga besar anggota Barracuda Indonesia untuk menahan diri, memilih untuk mengalah dan tidak mudah terpancing emosi akibat ulah-ulah provokatif, permusuhan dan kebencian serta upaya adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, pinta Hadi Gerung.