Jember – News PATROLI.COM –
Pelayan yang jauh dari kata profesional, salah seorang tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat Jember, pada beberapa pasien rawat inap diruangan H 6 lantai dua. Keluarga pasien atas nama Sujarno asal kecamatan Wuluhan Jember sangat kecewa atas perlakuan tenaga kesehatan (nakes) yang arogan. Kejadian pada hari Kamis tanggal 14 Mei 2025 sekira pukul 22:15 wib.
Kejadian bermula dari datangnya salah satu tenaga kesehatan (piket malam) atas nama ” AR” yang hendak mengecek dan memberi pelayanan pada pasien, waktu menunjukan pukul 22:15 wib, kondisi pasien saat itu sedang tidur lelap. Tiba tiba datang petugas piket (nakes) tanpa permisi langsung menggeser tempat tidur pasien dengan kasar sampai pasien terkejut dan terbangun dari tidur. Melihat kejadian itu salah satu keluarga pasien atas nama Sugeng yang saat itu berada tepat di sebelah pasien menegur petugas tenaga kesehatan (nakes)sembari berkata, mas kenapa kok kasar kayak gitu, kan kasian pasien sampai terkejut dan gemetar,” kata Sugeng.
Mendapat teguran tersebut, AR (nakes) tidak lalu minta maaf, tapi dia malah marah menunjuk kearah muka Sugeng dan mengajak keluar dari ruangan rumah sakit untuk diselesaikan secara laki laki ( duwel). Ungkap Sugeng.
Lanjut dalam keterangannya, Sugeng mengatakan, “menindak lanjuti kejadian tersebut, saya ( Sugeng/red) melaporkan kejadian itu pada penanggung jawab piket jaga rawat inap diruangannya. Penanggung jawab piket Sofi, mengatakan, “selaku penanggung jawab piket, saya tidak bisa dan tidak berani memberikan keterangan apapun, karena itu perintah pimpinan. Jadi kalau mau konfirmasi nanti bisa langsung meminta keterangan dengan atasan kami,”ucap Sofi.

Saksi mata kejadian Eko (50) asal Desa Lojejer mengatakan, memang benar baru saja ada keributan di ruang rawat inap H 06 lantai dua, “Saya (Eko/red) melihat sendiri apa yang telah dilakukan salah satu tenaga kesehatan (nakes) yang menurut saya sangat tidak sopan dalam menangani pasien, padahal perawat yang lain sebelum masuk bilik selalu memanggil nama pasien dan bilang permisi. Tapi memang nakes yang satu ini kasar dan gak sopan. Dia masuk langsung membuka tirai dengan kasar dan tanpa kata kata permisi terlebih dahulu, padahal yang lainnya sopan sopan. Yang saya tahu dia laki laki tapi maaf saya tidak tahu namanya”, papar Eko.
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, ” Selaku tenaga medis dirumah sakit besar seharusnya dapat menjalan tugas sebagaimana tupoksinya, ini pelayanan dan perlu diingat, masyarakat miskin itu tidak gratis. Jujur yang membuat saya kecewa ketika melihat ” AR ” sangat kasar saat menangani kakak ipar saya, padahal sudah jelas pasien mengalami pendarahan otak dan dokter menyarankan untuk tidak banyak gerak” pungkas Sugeng.
News Patroli.com sudah berusaha untuk mengkonfirmasi direksi Rumah Sakit Binasehat Jember, namun sampai hari ini (16/5) belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (SH,Kamplek,Boy)











