Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Ekskavasi Candi Kesiman Ungkap Sejarah dan Keindahan Arsitektur di Kabupaten Pasuruan

Agus Sutopo
Ekskavasi Candi Kesiman Ungkap Sejarah Dan Keindahan Arsitektur Di Kabupaten Pasuruan
Ekskavasi Candi Kesiman Ungkap Sejarah dan Keindahan Arsitektur di Kabupaten Pasuruan
banner 120x600
banner 336x280

Pasuruan – News PATROLI.COM –

Ekskavasi Candi Kesiman yang terletak di Dusun Candi, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, resmi dimulai pada Senin (11/11/2024). Kegiatan ini merupakan upaya bersama Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur untuk menyelamatkan dan melestarikan situs bersejarah tersebut.

Menurut Sukarno, pengelola Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, ekskavasi ini dilakukan berlangsung selama 10 hari, hingga 20 November 2024, dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pasuruan. Hingga hari keenam, tim ekskavasi telah menemukan sejumlah artefak penting, seperti ornamen akroterion, Kala, dan berbagai elemen arsitektur lainnya.

“Temuan ini menunjukkan bahwa Candi Kesiman memiliki nilai arsitektur dan budaya yang signifikan. Kami berharap proses ekskavasi ini menjadi langkah awal untuk pelestarian yang berujung pada pemugaran, sehingga candi ini bisa kembali menampakkan wujud aslinya,” ujar Sukarno pada Sabtu (17/11/2024).

Albertus Vidi, Ketua Tim Ekskavasi sekaligus arkeolog, menambahkan bahwa sejumlah temuan signifikan telah memberikan wawasan baru tentang struktur dan filosofi Candi Kesiman. Salah satu temuan penting adalah ornamen Kala, simbol penjaga yang biasanya ditempatkan di atas pintu candi. Kala ini ditemukan di sebelah Utara dalam sisi pagar candi, yang memperkuat dugaan keberadaan ruang utama (garbagriha) dalam struktur candi.

Baca juga : Sumur Upas Legenda Racun Terpendam Disamping Candi Kedaton

“Selain Kala, kami menemukan ornamen antropomorfik berbentuk manusia, ornamen tumbuhan, serta sulur dan fauna yang menghiasi candi. Elemen ini menunjukkan kekayaan simbolisme dan seni arsitektur pada masa lalu,” jelas Vidi.

Tim ekskavasi juga berhasil mengidentifikasi pagar batu bata di sisi utara dengan panjang empat meter dan lebar 48 cm, yang membedakannya dari struktur utama candi yang terbuat dari batu andesit. Penemuan ini memberikan gambaran tentang tata ruang kompleks candi di masa lalu.

Unsur arsitektur lainnya, seperti kaki, tubuh, hingga atap candi, mulai terlihat jelas. Artefak antefiks berbentuk garuda dan kinara-kinari (manusia bersayap) yang ditemukan turut menguatkan nilai estetika dan simbolisme Candi Kesiman. “Kinara-kinari biasanya ditempatkan di sudut-sudut candi sebagai elemen dekoratif, menggambarkan keindahan seni dan filosofi masyarakat masa lalu,” tambah Vidi.

Ekskavasi ini diharapkan tidak hanya menjadi langkah awal penyelamatan situs, tetapi juga menjadikan Candi Kesiman sebagai ikon budaya di Dusun Candi, Desa Sukoreno. “Kami optimis bahwa temuan ini akan membawa Candi Kesiman menuju pemugaran dan pengenalan lebih luas sebagai warisan budaya penting Kabupaten Pasuruan,” tutup Sukarno.

Ekskavasi ini menegaskan komitmen pemerintah dan para ahli dalam melestarikan sejarah serta mengungkap lebih banyak informasi tentang kehidupan masyarakat masa lalu yang telah memberikan jejak budaya dan seni yang luar biasa. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *