Kikis menuturkan, memang kami sengaja mendatangkan Komunitas FAC Indonesia berkunjung ke Bojonegoro untuk mengeksplore serta mengenalkan wisata-wisata Bojonegoro, “Kalau camping di wilayah dataran tinggi berhawa dingin sudah sangat sering. Kali ini mencoba berhawa panas biar menjadi sensasi tersendiri meski hanya sehari semalam,” terangnya.
Usai dari Wisata Desa Grogoland, rombongan lalu menuju ke Kayangan Api untuk menikmati api abadi. Merek bertemu sang juri kunci yang disuguhi informasi terkait sejarah Kayangan Api yang merupakan petilasan Mpu Supo.
Bertolak dari Khayangan Api, rombongan lalu menuju ke Camping Ground Kokobo Dander Forest untuk mendirikan tenda. Untuk mengisi indahnya malam purnama, FAC menghadirkan pendongeng asli Bojonegoro yang sudah tak asing lagi yaitu Kak Ferri. Kedekatannya pada dongeng, membuatnya membikin sebuah boneka karakter yang dibawanya kemana-mana.
Malam pun berjalan dengan syahdu. Peserta FAC Indonesia tampil di ‘panggung hiburan’ dengan membawakan break dance patah-patah bak Michael Jackson. Suasana makin mengesankan saat musik akustikan ditemani api unggun.
Keesokan harinya, peserta camping keluarga melakukan senam pagi, traking tipis-tipis, lalu sarapan nasi buwuhan di pinggir kali. “Jarang-jarang suasana seperti ini kita dapatkan di kota. Bojonegoro memberi kesan tersendiri bagi kami, baik akses, panorama, fasilitas, dan penyambutan yang sungguh luar biasa, terima kasih akan selalu kami kenang,” terang salah satu peserta dari Surabaya. (eko/kmf)