Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Gandeng Sejumlah Mitra Optimalkan Pemanfaatan Waduk dan Embung untuk Ketahanan Air

Eko Wahyudi
Gandeng Sejumlah Mitra Optimalkan Pemanfaatan Waduk Dan Embung Untuk Ketahanan Air
Gandeng Sejumlah Mitra Optimalkan Pemanfaatan Waduk dan Embung untuk Ketahanan Air
banner 120x600
banner 336x280

Bojonegoro – NewsPATROLI.COM –

Kabupaten Bojonegoro setiap tahun menghadapi permasalahan kekeringan yang berdampak pada ketersediaan air bagi masyarakat, terutama di musim kemarau. Kondisi ini mendorong Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, untuk terus berupaya mengelola sumber daya air secara lebih optimal. Salah satunya dengan membangun dan merevitalisasi embung serta waduk di berbagai titik.

Berdasarkan data dari Dinas PU Sumber Daya Air Bojonegoro, hingga tahun 2025 tercatat ada 433 embung yang tersebar di wilayah Bojonegoro. Namun, sebanyak 23 embung mengalami kerusakan dan 149 embung mengalami sedimentasi, sehingga daya tampungnya menurun.
Dengan kondisi tersebut, Pemkab Bojonegoro berupaya melakukan revitalisasi guna mengoptimalkan resapan air permukaan agar dapat dimanfaatkan lebih baik.

“Dengan menggandeng Ditjen SDA KemenPU, BBWS Bengawan Solo, PDAM, hingga Universitas Brawijaya, kita siap untuk bersinergi dalam mengoptimalkan sumber-sumber air permukaan di Bojonegoro,” tekan Bupati Wahono.

Upaya revitalisasi ini diawali dengan kajian teknis serta perencanaan pengelolaan irigasi yang lebih berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (Ditjen SDA KemenPU), Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS), serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Buana Bojonegoro untuk secara bertahap merevitalisasi 16 embung yang ada dan menambah instalasi paket Sambungan Rumah (SR). Tujuannya agar distribusi air lebih merata.

Baca juga : Babinsa Koramil Dander Bojonegoro Monitoring Pelaksanaan Program MBG diwilayah Binaan

Sebagai bagian dari pendekatan berbasis kajian akademik, Pemkab Bojonegoro juga menginisiasi kerja sama dengan Universitas Brawijaya dalam menyusun Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I) serta melakukan Perhitungan Neraca Air.

Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga merencanakan beberapa langkah strategis, seperti pemanfaatan embung-embung yang ada dengan meningkatkan daya tampungnya melalui program revitalisasi, serta pembangunan 6 embung baru pada tahun 2025 untuk memperluas akses air bagi masyarakat. Selain embung, upaya lain yang dilakukan adalah optimalisasi 558 sumber mata air dan 384 check dam yang sudah ada di Bojonegoro, serta pemanfaatan Waduk Gongseng yang saat ini sudah beroperasi. Ke depan, Pemkab Bojonegoro juga tengah menginisiasi pembangunan Waduk Karangnongko guna meningkatkan cadangan air daerah.

Sejalan dengan upaya yang dilakukan Pemkab Bojonegoro, Ditjen SDA KemenPU dan BBWS BS juga merencanakan sejumlah program strategis, seperti revitalisasi embung, pemanfaatan Bendungan Karangnongko, serta pembahasan skema pemanfaatan Solo Valley Werken sebagai sumber air untuk irigasi dan air baku.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan permasalahan kekeringan di Bojonegoro dapat diatasi secara bertahap, sehingga mendukung keberlanjutan sektor pertanian serta kebutuhan sehari-hari masyarakat.

“Kami berupaya melakukan langkah bertahap dalam pemanfaatan dan perbaikan embung, waduk, serta sumber air lainnya untuk memastikan ketersediaan air yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkas Bupati Setyo Wahono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *