“Kalau membangun peradaban bisa dimulai dari pendidikan tapi kalau membangun akhlak harus diperbanyak ibadahnya. Dalam kondisi seperti inilah pesantren menjadi bagian yang sangat penting untuk memberikan penguatan bangunan akhlakul karimah,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada 10 santri berprestasi tingkat SMP dan 10 santri berprestasi tingkat SMA berupa tas dan uang tunai senilai Rp. 500.000 untuk untuk masing-masing siswa tingkat SMP dan Rp. 1.000.000 untuk masing-masing siswa tingkat SMA.
Salah satu penerima beasiswa SMA, Nabella Yunita Sari (18) kelas XII mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah dan pihak pesantren yang memberikan beasiswa pendidikan kepadanya.
“Senang dapat beasiswa. Terima kasih ibu Khofifah dan pengurus pondok yang sudah memperhatikan pendidikan untuk saya dan teman-teman,” ungkapnya.
Dirinya berharap, beasiswa yang didapat tidak sekadar hadiah, melainkan modal penting untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, yakni perguruan tinggi.
“Memanfaatkan dengan baik beasiswa ini sebagai modal untuk ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi. Pinginnya besok mau kuliah jurusan gizi atau science data di Universitas Airlangga,” tuturnya.
Sementara itu, Pembangunan Masjid Kanzul Arsy Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro berdiri di atas tanah seluas 2.000 M² dan luas bangunan 1.009 M². Masjid ini dibangun juga sebagai bentuk syukur dari seluruh keluarga besar Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro.
Selain itu, Masjid Kanzul Arsy didirikan agar mampu menampung kapasitas jamaah yang lebih besar. Baik dari para santri maupun masyarakat sekitar. Harapannya para santri lebih semangat beribadah dan menuntut ilmu .
Peresmian Masjid Kanzul Arsy dan launching IAI Al Fatimah diawali dengan acara Ngaji Kebangsaan yang menjadi upaya menanamkan nasionali. (*)