Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Hikmah Ramadhan 2 GHIBAH Oleh : A S Bakri Yayik

Favicon
A S Bakri Yayik
A S Bakri Yayik
banner 120x600
banner 336x280

Memasuki awal Ramadhan,
dengan bergembira dan semangat yang luarbiasa,
Kita seringkali bersenda gurau dengan temen sejawat, temen kerja atau saudara
LaLu…
terus obrolan kecil berkembang menjadi rumpian, kesana kemari, cerita tentang teman, saudara, atasan, pimpinan atau siapapun,
makin asyik bercerita lisan kita keluarkan kebaikan seseorang atau siapapun,
lalu,..
mulai secara tidak sadar meluncurlah dari lisan kita dan lisan temen cengkerama kita cerita tentang kata, sifat, perbuatan aib seseorang dan siapapun,
terus dan terus berkembang kesana kemari, semakin asyik dan asyik..
padahal kita sedang berpuasa,
maka…
Hilanglah pahala kita,
Kita hanya dapat lapardahaga saja.!
karena telah diambil oleh gHIBAh…

Jahat memang ghibah,

Maka
kita harus berjuang luarbiasa untuk menghindarinya,
kita harus perlakukan istimewa untuk mebuangnya..!

gHIBAH,
tidak butuh modal apa-apa,
justru dengan asyik asyik,
TAPI,
dia bisa hancurkan segalanya,
Perjuangan ibadah kita seharian (puasa) hancur lebur tak berbekas dan tiada artinya karena gHIBAH,

Secara sederhana,
gHIBAH adalah menyebutkan atau menyampaikan atau becerita sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan, mendengar atau mengetahuinya). Baik berkaitan dengan soal perkataanya, jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya, bentuk lahiriyahnya dansebagainya.

Baca juga : Haul Raja Raja Sumenep di Asta Tinggi, Lantunan Do'a Menggema di Hari Jadi ke- 755

Betapa kita harus berjuang keras untuk menghindarinya, karena ini akan sering dan terbiasa kita lakukan, baik secara atau tidak..
Terus perbanyak istighfarlah kita…
Terus berusaha menahan dan mengendalikan lisan kita…

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخْيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’
Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’.
Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci (tidak suka)’.
Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’
Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’”
(HR. Muslim no. 2589)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *