Malang, News PATROLI.COM
Seluruh korban insiden Kanjuruhan, biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan Pers usai berkunjung dan melihat kondisi korban selamat di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar, Malang.
“Saya sudah menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah,” ujarnya dalam keterangan pers kepada awak media.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun langsung gerak cepat menyisir berbagai persoalan yang telah terjadi. Ia juga langsung melakukan koordinasi dengan seluruh stake holder baik di provinsi maupun kabupaten dan kota Malang.
Salah satu prioritas Gubernur Khofifah yaitu memastikan korban luka-luka maupun korban meninggal segera tertangani dengan baik.
Baca Juga:Mutasi Jabatan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta Diganti Irjen Teddy Minahasa
Karena itu, pihaknya meninjau langsung korban yang tengah mendapatkan perawatan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan Rumah Sakit Umum Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Minggu (2/10/2022) lalu.
Dalam kesempatan itu ia juga menegaskan, seluruh biaya pengobatan maupun perawatan jenazah korban di RSSA akan menjadi tanggungan Pemprov Jatim.
Sementara untuk biaya pengobatan dan perawatan jenazah warga Malang, baik di RSUD maupun RS di wilayah tersebut akan menjadi tanggung jawab Pemkab dan Pemkot Malang.
“layanan rujukan bagi korban dengan luka berat akan dilakukan tindakan di RSSA Malang,” ucapnya Khofifah.
Bagi korban yang meninggal dunia, Gubernur Khofifah memastikan semua prosesnya akan dilakukan dengan maksimal di RSSA.
Sementara itu, Deby Fadhilah mahasiswi asal Tambak, Pulau Bawean, Gresik. Ia menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah memastikan kondisi korban langsung mendapatkan penanganan di RSUD Ibnu Sina Gresik. Seluruh biaya pengobatan gratis ditanggung Pemkab Gresik.
Baca Juga:Baru Dua Tersangka yang Diperiksa di Ditreskrimum Polda Jatim Terkait Tragedi Kanjuruhan
Deby adalah mahasiswi UMM. Wanita berusia 21 tahun ini diketahui mengalami iritasi mata akibat gas air mata, kemudian mengalami luka bagian kaki karena terinjak-injak di pintu 14 saat mau keluar stadion.
Deby mengalami iritasi mata dan luka, Deby dilarikan ke puskesmas di Kepanjen malam itu, namun hanya semalam saja. Karena banyak pasien yang datang dengan kondisi lebih parah. Sehingga, mahasiswi semester 9 ini dirawat di rumah warga yang berada di Kepanjen selama beberapa hari.
Deby sendiri tidak memberitahu orang tuanya jika menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Ditambah lagi namanya tidak tercantum di daftar nama korban yang berada di posko. Hingga akhirnya dia menelepon keluarganya dalam kondisi kepepet karena sudah dirawat berhari-hari di rumah warga. Pihak keluarga Deby yang ada di Gresik kaget dan langsung menjemput Deby ke Kepanjen, Malang.
Deby langsung dibawa ke Gresik dan menjalani rawat jalan di RS Semen Gresik.
Baca Juga:Biaya Pengobatan Korban Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang Gratis
Mengetahui warganya ada yang kembali menjadi korban, Pemkab Gresik langsung bergerak cepat. Membawa Deby menuju RSUD Ibnu Sina Gresik, Jumat (7/10/2022) pagi. Deby mengalami membengkak di bagian bola mata hingga berwarna gelap karena efek gas air mata.
“Tadi sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, alhamdulilah kondisinya membaik langsung mendapat perawatan intensif di RSUD Ibnu Sina,” ucap Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Deby ternyata tidak sendiri, dia bersama kedua temannya yang berasal dari Bawean saat menonton Arema melawan Persebaya. Kedua temannya bernama Wa Aniya dan Siti Nursakina. Mereka berdua berasal dari Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak. Mereka mengalami luka ringan. Hanya lecet di bagian kaki karena terinjak saat keluar stadion
Sementara untuk korban yang mengalami kesulitan dalam pengobatan, dapat menghubungi Hotline Crisis Center.
Crisis Center Malang Kab Malang: 085861616109
Hotline RS Area Malang
RSUD Kanjuruhan : 0341395041
RS Saiful Anwar : 0341362101